Metroterkini.com - Kalian tahu bagaimana cara membobol PlayStation 4 milik orang lain, atau membuatnya menjalankan kode yang tidak seharusnya? Sony ingin tahu kemampuan kalian untuk menemukan celah di PS4 dan siap memberikan imbalan yang jumlahnya mencapai Rp 700 juta.
Sony baru saja membuka program bug bounty kepada publik. Program ini bertujuan untuk memberikan imbalan bagi peneliti keamanan yang menemukan celah berbahaya di PS4 atau PlayStation Network dan melaporkannya kepada Sony sebelum disalahgunakan.
Dikutip dari detikINET, Kamis (25/6/2020) dalam postingan blognya, Sony cukup spesifik tentang bug apa yang mereka cari. Mereka ingin mencari siapa yang bisa menyerang sistem PS4, sistem operasi dan aksesorisnya, serta PlayStation Network dan website terkaitnya.
Untuk peneliti yang berhasil menemukan celah di PlayStation Network, Sony akan memberikan imbalan sebesar USD 100-3.000 atau lebih, tergantung seberapa parah bug yang ditemukan.
Sedangkan jika menemukan celah yang ditemukan di PS4 akan dibayar dengan imbalan yang jauh lebih besar, mulai dari USD 500 hingga USD 50.000 atau lebih alias setara dengan Rp 700 juta.
Sony mengatakan program bug bounty ini sebenarnya telah berjalan secara diam-diam dan melibatkan segelintir peneliti. Tapi kali ini mereka membukanya untuk publik yang memiliki kemampuan dan ketertarikan untuk mengamankan sistem PS4.
Untuk program bug bounty ini Sony bekerjasama dengan HackerOne, platform yang telah menjalankan program bug bounty untuk beberapa perusahaan besar seperti Twitter, Snapchat dan Uber. Di situs HackerOne, Sony disebut telah membagikan imbalan dengan total USD 170.000 dengan rata-rata imbalan sekitar USD 400.
Sony termasuk perusahaan gaming yang paling terakhir meluncurkan program bug bounty. Sebelumnya Nintendo telah meluncurkan programnya pada 2016, diikuti Microsoft yang meluncurkan bug bounty untuk Xbox pada Januari 2020.
Dunia gaming memang tidak lepas dari sasaran hacker, jadi wajar jika Sony ingin mencegah risiko yang tidak diinginkan. Baru-baru ini hacker membobol 300.000 akun Nintendo yang kemudian disalahgunakan. [***]
