Metroterkini.com - Kantor Pos di Kabupaten Rokan Hilir Riau, belum lama ini telah mencairkan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap I, termasuk di kecamatan Palika untuk 7 desa, dari Kementrian Sosial Republik Indonesia telah banyak menuai protes karena dinilai kurang tepat sasaran dan menimbulkan gejolak ditengah warga.
Sejumlah warga di Kecamatan Pasir Limau Kapas yang melakukan protes terkait adanya warga yang tingkat ekonominya mapan, tapi masih mendapat bantuan. Sedangkan ada warga yang kurang mampu dan belum mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti PKH- BPNT dan kartu pra kerja.
Warga yang melakukan protes karena mereka masih banyak sangat miskin kalau di bandingakan bagi yang meneriama BST tahap I.
Terkait data penerima BST dari Kemensos yang tidak diumumkan dan tidak ditempel oleh petugas kantor Pos, di tempat mencairkan bantuan. Salah satu petugas juru bayar di Kecamatan Palika, Sandra Darma Putra mengatakan, pihaknya tidak memiliki data penerima BST dan hanya ia mengaku memegang kartu undangan yang dibagikan ke KPM BST melalui Penghulu (Kades) se Kecamatan.
Saat di singgung berapa jumlah penerima BST se Kecamatan Palika ada 1138 KK. Sementara data yang diperoleh Metro terkini.com, penerima dana BST untuk Kecamatan Palika, sangat jauh perbedaan dengan apa yang di sampaikan petugas juru bayar di kecamatan Palika, dari 1138 menjadi 3.461 KK berdasarkan data yang di terima. Dalam data tersebut tertulis BST kecamatan Palika dengan alokasi 3.461 KK, terbayar 2.028 dan belum di bayar 1.433 KK.
Data tersebut berdasarkan laporan cek pos KPRK 28800 dan tanggal cetak data 30 Mei 2020. Dari hasil data yang di terima dengan data yang di sampaikan oleh petugas juru bayar Kecamatan Palika, jika di bandingkan jauh berbeda dengan data yang terbayar yaitu 2.028 dengan keterangan yang di sampai kan oleh para juru bayar yang jumlah 1138 dengan selisih data 8.90 KK KPM BST di Kecamatan Palika.
Saat dicek melalui aplikasi online Kemensos, ternyata masih banyak warga yang belum menerima bantuan BST dari Kemensos. Mereka yang tidak menerima bantuan adalah yang tidak menerima undangan saat pencairan.
Juga salah satu warga kepenghuluan teluk pulai saat mendatangi kantor metroterkini ia mengaku nama nya terdaftar sebagai penerima bantuan BST tidak hanya saja data nya di online bahkan di data nama nya sama. Ia juga mengaku tidak dapat undangan dari pihak desa yang melalui pihak Pos.
Dan juga masih ada beberapa warga lain nya juga mengalami hal yang sama. Dan ada juga perbedaan data online dan data yang di terima media, persoalan.nya nama nya di cek di online muncul sesuai alamat dan nama, tapi di data ia nama nya tidak ada, dan ini menjadi pertanyaan besar apakah data ini akurat, atau kah data tersebut di permain kan oleh dinas tedkait.
Ia juga menyayangkan ada salah satu tetangganya juga terdaftar sebagai penerima dan juga memiliki undangan, sebagai penerima namun pihak desa yang membagikan undangan di desa tidak membagikan dengan yang bersangkutan dan alasan penerima tidak memiliki KK, dan KTP yang terjadi di Dusun 9 Kepenghuluan Teluk Pulai sebagaimana yang disampaikan Sribulan yang merupakan tetangga penerima.
Saat di tanya dengan Sribulan kenapa KK dan KTP tetangganya tidak ada, Sribulan menjawab pada waktu itu pemilik undangan rumahnya terbakar, dan pihaknya beralasan undangan di kembalikan ke pihak Pos, dan tidak ada solusi dari pihak desa kesalnya. [mus]