Tips Mencoba Pakaian di Kamar Pas Saat Pandemi

Tips Mencoba Pakaian di Kamar Pas Saat Pandemi

Metroterkini.com - Secara perlahan, banyak toko pakaian mulai kembali buka setelah tutup selama beberapa bulan akibat karantina wilayah sehubungan pandemi Covid-19. Nah, buat Anda yang berencana belanja pakaian di mal dalam waktu dekat, perhatikan soal mencoba pakaian di kamar pas.

Meski tidak ada penelitian yang cukup tentang berapa lama virus corona dapat bertahan pada pakaian, namun para ahli tahu bahwa ruang tertutup seperti ruang ganti dapat menampung virus pada kenop pintu, dinding, dan cermin melalui sentuhan tanpa disinfeksi yang tepat.

"New normal bagi retail adalah kembali bekerja dengan pembeli, di mana mereka bisa menemukan apa yang mereka butuhkan sambil juga memberi mereka ruang untuk merasa nyaman, terutama dengan kelompok berisiko tinggi," kata Greg Petro, kepala eksekutif First Insight, sebuah perusahaan analitik untuk merek dan pengecer, mengatakan kepada CNBC.

"Tidak merasa aman saat mencoba pakaian juga menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana retail perlu menyesuaikan kebijakan pengembalian dan penukaran dalam beberapa minggu mendatang," tambah dia.

Dalam sebuah survei yang dilakukan perusahaan tersebut, sebanyak 65 persen perempuan dan 54 persen lelaki mengatakan mereka tidak merasa aman untuk mencoba pakaian di kamar pas.

Jadi, inilah yang harus kamu ketahui sebelum menginjakkan kaki ke mal untuk belanja pakaian.

1. Bisakah kita tertular virus corona dari pakaian?

Sejauh ini, para ahli mengatakan jika infeksi virus yang paling umum adalah dari kontak dengan tetesan pernapasan yang dikeluarkan melalui batuk, bersin, dan bahkan berbicara keras dalam beberapa kasus.

Tetapi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa mungkin seseorang dapat tertular virus dengan menyentuh permukaan dan benda lain, seperti kenop pintu kamar pas.

"Ini tidak dianggap sebagai cara utama penyebaran virus, tetapi kami masih belajar lebih banyak," kata organisasi tersebut.

Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa virus corona dapat hidup di tembaga hingga empat jam, kardus selama sekitar satu hari, dan pada plastik dan stainless steel selama sekitar dua hingga tiga hari.

Lantas bagaimana dengan kain?

Mary-Louise McLaws, seorang profesor di University of New South Wales, seorang ahli pengendalian infeksi dari Australia mengatakan ada studi yang dilakukan di laboratorium, yang menemukan penularan virus yang melekat pada pakaian lebih rendah.

2. Tergantung pada item yang kamu coba

Tapi, ini tergantung pada item yang kamu coba. Misalnya, syal dan kacamata hitam yang harus kontak dengan wajah, dapat meningkatkan kemungkinan infeksi jika barang tersebut sebelumnya terkontaminasi oleh orang lain.

"Untuk berhati-hati dengan virus jahat ini, kita dapat bertanya kepada penjual jika kita dapat menggunakan pembersih terlebih dahulu sebelum menggunakan kacamata, karena sebagian besar pembersih yang mengandung deterjen dan alkohol di atas 65 persen tidak akan merusak kacamata atau lensa, tetapi bisa mematikan virus," kata McLaws.

Tetapi pakaian juga memiliki bahan non-kain seperti kancing plastik yang bisa menjadi rumah sempurna bagi partikel virus, kata para ahli.

3. Setelah keluar dari kamar pas

"Setelah kamu membeli barang-barang ini dan membawanya pulang, sangat kecil kemungkinan barang-barang ini berisiko. Tetapi jika kamu khawatir, letakkan mereka di luar di bawah sinar matahari untuk sementara waktu," lanjut McLaws.

Serta, tidak peduli apa yang kamu coba, tangan akan selalu dalam kondisi kotor, jadi pastikan kamu mencuci tangan dan menghindari menyentuh wajah setelah kunjungan ke toko pakaian, terlebih jika kamu masuk ke kamar pas. [***]

Berita Lainnya

Index