Metroterkini.com - Tugu Simpang Enam di pusat Kota Rantau Prapat Labuhan Batu, terlantar dan tidak terawat. Kondisinya nyaris roboh.
Pantauan metroterkini.com, Selasa (26/5/2020), logo Pemkab Labuhanbatu di puncak tugu terlihat sudah tidak ada lagi,yang ada hanya kerangka besinya.
Kerangka besi berbentuk segi tiga di puncak tugu yang pada dasarnya memamerkan logo Kabupaten Labuhanbatu sudah mau copot. Satu sudut segitiganya telah lepas dari tiang penyangganya. Hal itu sangat berbahaya bagi penguna jalan.
Bagi warga yang melintasi di bundaran Simpang Enam Rantau Prapat diharap berhati - hati, apalagi di saat hari raya, lalu lalang sangat ramai.
Kerangka besi yang diperkirakan memiliki bobot berat kurang lebih 10 kilogram berada di ketinggian 9 meter bisa kapan saja jatuh ke jalan.
Jika menimpa orang yang sedang berdiri di bawah tugu atau pejalan kaki atau pengendara sepedamotor yang sedang melintasi bundaran itu, bisa bahaya! Kalau menimpa mobil bisa peot atau lecet.
"Bisa bahaya itu kalau tidak segera diatasi. Sebaiknya segeralah diperbaiki Pemkab. Jika perlu, langsung malam ini, atau sebelum ada koban," sebut Riyanto Ritonga, pejalan kaki saat melintas dari bundaran simpang enam.
Tugu itu berada di tengah persimpangan 6 jalan besar, yaitu Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Imam Bonjol, Jalan Gatot Subroto, Jalan MH Thamrin, Jalan H Agus Salim dan Jalan Cut Nyak Dhien, membuat tugu itu populer dengan julukan Tugu Simpang Enam. Tugu itu juga menjunjung logo Labuhanbatu, terkadang dijuluki tugu Pemda dan tugu Labuhanbatu. Namun 4 tahun belakangan ini tugu itu terkesan dibiarkan begitu saja tidak ada perawatan.
Tugu tersebut juga terletak dekat Mapolres Labuhanbatu, depan rumah dinas Kapolres, depan kantor cabang BRI, depan kantor cabang Bank Sumut dan di depan bank BPR NBP 16. Sangat tidak wajar jika tugu itu diterlantarkan oleh Pemkab Labuhanbatu. Apalagi simpang enam ini salahsatu ikon daerah ini.
Selain itu, tugu ini sedikitnya 2 kali sehari dilewati Bupati, seperti saat akan pergi ke kantor saat melewati simpang enam dam pulang kantor juga melewati tugu itu. Sebab tidak ada jalan lain dari rumah dinasnya di Jalan Abdul Azis ke kantor bupati di Jalan Sisingamangaraja Rantauprapat. Terkecuali memutar dari jalan By Pass/H Adam Malik.
"Sebenarnya, karena tugu itu di simpang enam ini dan punya Pemkab, bukan bangunan milik perusahaan, tidak pantaslah kondisinya sampai sehancur itu. Apalagi Bupati dan para pimpinan daerah ini melewati tugu itu tiap hari," ujarnya.
Menurut warga setempat, jika menurut Bupati tugu itu tidak ada manfaatnya sehingga tidak perlu dirawat, lebih baik dirobohkan saja dari pada membahayakan nyawa masyarakat. [A Hutagaol]