Diskominfo Rohil Kembangkan Aplikasi Dokter Sapa Warga

Diskominfo Rohil Kembangkan Aplikasi Dokter Sapa Warga

Metroterkini.com - Dinas Komonikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hilir Riau, akan mengembangkan aplikasi dokter sapa warga yang berfungsi untuk menangkal berita bohong atau hoaks yang membuat masyarakat menjadi panik dan resah. Dalam aplikasi itu, dokter akan menjawab semua pertanyaan warga melalui komunikasi satu arah. 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Rokan Hilir, Hermanto, S.Sos menyatakan, jika pemahaman dan pengetahuan masyarakat rendah tentang penanganan dan penanggulangan Covid-19 di Rokan Hilir, maka perlu diberikan edukasi agar informasi yang berkembang tidak simpang siur. 

"Kami akan menyebarkan informasi yang berkaitan penanggulangan COVID - 19 bekerjasama dengan dokter di RSUD Bagansiapiapi," kata Hermanto, usai rapat Antisipasi Tindak Lanjut Perkembangan dan Penyebaran Terhadap Virus Corona (Covid 19) di Mess Pemda, di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau baru baru ini. 

Dokter sapa warga, lanjut Hermanto, dikembangkan untuk memangkas jarak komunikasi masyarakat dengan pemerintah. Apalagi, saat ini sering berkembang informasi yang belum tentu bisa diuji kebenarannya. 

Menurutnya, semua informasi Covid - 19 yang beredar dimasyarakat dan media sosial dihimpun dan diklarifikasi Rokan Hilir Saber Hoaks (RSH) yang berisi para awak media yang bekerja di Rokan Hilir. 

Hasil klarifikasi itu yang kemudian akan dikirim melalui Aplikasi Dokter Sapa Warga. Hermanto menyatakan, melalui sapa warga, pihaknya juga akan mensurvey kesiapsiagaan masyarakat tentang sejauh mana pengetahuan soal Covid 19. 

Hasil survey tersebut, kata Hermanto, akan menjadi bahan rekomendasi bagi semua pihak termasuk pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dalam mensosialisasikan penanganan dan penanggulangan Covid 19.

" Yang pertama, apakah mereka tahu tentang Covid 19. Terus yang kedua, apakah mereka tahu cara mencegahnya. Misalnya dengan mencuci tangan dan sebagainya," ujarnya. 

Menurut Hermanto, warga bisa melapor melalui aplikasi tersebut jika ada menemukan gejala gejala Covid 19 seperti sesak nafas dan demam, serta mempunyai riwayat perjalanan ke negara terpapar virus corona. [rls-mus]

Berita Lainnya

Index