Kasus Baru Corona di Korsel Lebih Banyak dari China

Kasus Baru Corona di Korsel Lebih Banyak dari China

Metroterkini.com - Otoritas Korea Selatan (Korsel) kembali melaporkan tambahan 171 kasus baru virus corona di wilayahnya. Ini berarti, total 505 kasus baru dilaporkan otoritas Korsel dalam 24 jam terakhir.

Seperti dilansir kantor berita Yonhap News Agency, Kamis (27/2/2020), jumlah 505 kasus baru di Korsel ini menjadi angka harian tertinggi di negara tersebut dan melampaui jumlah kasus baru di wilayah China daratan yang mencapai 433 kasus dalam sehari.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) melaporkan total 1.766 kasus virus corona terkonfirmasi di negara tersebut.

Jumlah korban meninggal sejauh ini mencapai 13 orang, dengan satu pasien berusia 75 tahun meninggal dunia akibat gagal pernapasan pada Kamis (27/2) pagi.

Sekitar 46 persen dari total kasus virus corona di Korsel terkait dengan sebuah sekte keagamaan di kota Daegu. Pasien 75 tahun yang meninggal hari ini juga disebut terkait sekte bernama Gereja Shincheonji Yesus, yang dilaporkan memiliki lebih dari 200 ribu pengikut.

Kebanyakan kasus virus corona di Korsel diketahui merupakan kasus penularan masyarakat atau community spread. Dengan hanya 2,1 persen dari total kasus, atau sekitar 33 kasus yang terkait dengan orang-orang yang baru bepergian ke luar negeri atau melakukan kontak dengan pasien lain yang positif virus corona.

Dari 505 kasus baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir, sekitar 422 kasus di antaranya ada di wilayah Daegu, yang berjarak 300 kilometer sebelah tenggara Seoul, ibu kota Korsel. Total kasus virus corona di Daegu saat ini dilaporkan mencapai 1.132 kasus. Setelah Daegu, ada wilayah Gyeongsang Utara dengan 345 kasus.

Para pasien virus corona yang kondisinya kritis dirawat di dalam kamar-kamar dengan negative pressure untuk mencegah penyebaran virus di dalam lingkungan rumah sakit. Fasilitas semacam itu yang ada di kota Daegu telah kewalahan merawat para pasien, sehingga rumah-rumah sakit besar di Seoul menyatakan akan menerima para pasien yang kritis untuk meringankan beban kota Daegu.

Para pakar menilai jumlah kasus virus corona di Korsel diperkirakan masih akan mengalami lonjakan dalam beberapa hari ke depan. Sebabnya, otoritas kesehatan Korsel telah memulai pemeriksaan terhadap lebih dari 210 ribu anggota sekte Gereja Shincheonji Yesus di Daegu yang menjadi pusat penyebaran wabah ini.

Diketahui bahwa Korsel pertama kali mengonfirmasi kasus pertama virus corona pada 20 Januari lalu, dengan seorang wanita asal Wuhan, China menjadi pasien pertama yang terinfeksi. Laju penyebaran virus corona di Korsel mulai memicu kewaspadaan setelah 18 Februari, saat seorang nenek berusia 61 tahun -- yang terkait sekte Gereja Shincheonji Yesus di Daegu -- dinyatakan positif virus corona. [***]

Berita Lainnya

Index