Metroterkini.com - NSO Group sedang jadi pusat perhatian karena perusahaan keamanan asal Israel ini mampu menjebol WhatsApp dengan software canggih buatannya. Nah, apakah pemerintah Israel turut terlibat?
WhatsApp menyebut setidaknya 1.400 penggunanya jadi korban dalam serangan yang terjadi bulan Mei itu. Software buatan NSO yang dijual ke klien seperti pemerintah dan intelijen amat hebat, bisa menyusup ke ponsel cukup dengan panggilan ke nomor WhatsApp, bahkan tanpa perlu diterima.
Ketika ditanyakan, pemerintah Israel mengaku sama sekali tak terlibat dalam penyerangan ke WhatsApp itu. Menteri keamanan Israel, Zeev Elkin, menyebut NSO adalah perusahaan swasta dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
"NSO adalah pemain swasta yang menggunakan kapabilitas yang dipunyai oleh Israel, yaitu ribuan orang yang ada di bidang siber," sebut Elkin yang dikutip detikINET dari Economic Times.
"Akan tetapi tidak ada keterlibatan dari pemerintah Israel, setiap orang memahami itu, hal ini bukanlah tentang negara Israel," tambah dia.
Ia juga meyakini tidak akan ada masalah politik terkait ulah NSO. Mengenai tudingan WhatsApp pada NSO, ia menyerahkannya ke pengadilan.
"Benar bahwa jika orang melakukan sesuatu yang terlarang, sistem pengadilan di sini dan di negara lain akan menindak mereka," pungkasnya.
Beberapa bulan melakukan investigasi, WhatsApp yakin NSO Group adalah dalang software canggih yang dipakai untuk menyerang. Meskipun serangan ini sangat mumpuni dan tersembunyi, WhatsApp tetap dapat melacak jejaknya.
WhatsApp menyebut setidaknya ada 100 aktivis HAM, jurnalis dan masyarakat sipil lain jadi target. NSO Group sendiri membantah terlibat dalam serangan karena mereka menjual teknologinya ke pihak lain yang resmi. Tapi WhatsApp tak menerima penjelasan itu. [dt-met]