Bukit di Thailand Dipercaya Menjadi Persinggahan Alien

Bukit di Thailand Dipercaya Menjadi Persinggahan Alien

Metroterkini.com - Para pencari UFO mendatangi sebuah bukit di Thailand karena dipercaya menjadi tempat persinggahan makhluk luar angkasa yang melayang di atas patung Buddha besar, mengirim telepati, berjalan melintasi ladang tebu dan menggunakan danau yang dipenuhi buaya sebagai portal dari planet mereka - Pluto dan Loku.

Dikutip dari CNN Travel pada Minggu (6/10), bukit yang dituju berada di Nakhon Sawan atau dalam bahasa Thailand berarti Kota Surga. Kota ini berjarak tiga jam dengan jalan darat atau kereta api jalur utara dari Bangkok.

Tanpa kehebohan UFO, Nakhon Sawan hanya kota kecil yang tenang. Tetapi kelompok pencari UFO percaya bahwa jika Anda bermeditasi di bukit Khao Kala, di luar Nakhon Sawan, Anda dapat mendengar makhluk perak bersuara di kepala Anda.

Kelompok pencari UFO mengatakan tidak ada jaminan Anda akan melihat UFO atau alien di sini, karena kehadirannya tidak dapat diprediksi dan menghilang sekejap.

Asal usul heboh di bukit

Kehebohan UFO dan alien di bukit Khao Kala dimulai pada tahun 1997, ketika pensiunan Sersan-Mayor Cherd Chuensamnaun melakukan meditasi Buddhis di rumah dan mengaku menerima pesan-pesan mental dari apa yang ia tegaskan sebagai alien.

Dia memberi tahu keluarganya yang lalu mengejeknya.

"Saya meminta ayah saya untuk memberitahu alien untuk menunjukkan diri," kata Wassana, putrinya.

"Keesokan harinya, para alien mengirim energi kepada adikku dan ipar laki-laki."

Dia mengatakan kedua pria itu diseret keluar dari sofa ruang tamu dan berputar secara bersamaan ke halaman.

"Saya merasa seperti kaki dan lengan saya harus berputar," tambah saudara ipar Wassana, Jaroen Raepeth.

"Saya tidak bisa mengendalikan diri selama empat atau lima menit. Saya tidak merasa takut. Kami berdua berputar di luar."

Melalui jendela lantai atas, ipar perempuan Wassana mengatakan dia melihat UFO.

"Panjangnya sekitar 10 atau 15 meter, di tingkat puncak pohon," tambah Wassana.

Diminta untuk mengaktifkan kembali putarannya, Jaroen berputar perlahan di sekitar ruang tamu dengan kedua lengannya di luar, tetapi segera jatuh di lantai dengan wajah tampak bingung.

"Saya merasa pusing. Tapi ketika UFO memutarku, saya malah tidak merasa pusing sama sekali."

Wassana, yang berhenti dari pekerjaannya sebagai perawat untuk memperjuangkan pencarian mahluk luar angkasa, mengatakan ayahnya terus menerima pesan telepati selama bertahun-tahun.

"Sebelum ayah saya meninggal [pada tahun 2000], dia mengajari kami cara berkomunikasi dengan alien," tambahnya.

Hari ini, dia mengatakan lebih dari 100 orang Thailand lainnya memiliki kemampuan yang sama setelah berlatih dengannya.

Para pencari UFO berkirim pesan di grup Facebook UFOKaoKala. Beberapa anggota bersikeras telah melihat alien dan pesawat ruang angkasa di daerah tersebut.

Pemerintah khawatir

Kegiatan kelompok pencari UFO membuat mereka tersandung masalah dengan pemerintah Thailand dalam beberapa pekan terakhir.

Pejabat pemerintah dilaporkan menjadi khawatir ketika para pencari UFO mulai berkerumun di bukit Khao Kala untuk melihat dan berbicara dengan alien, karena bakal membahayakan status resmi "kawasan hutan lindung".

Pengunjung memang diizinkan untuk mendaki ke puncak bukit dan melihat patung Buddha besar dan "jejak kaki Buddha" di dekatnya, yang merupakan tempat ibadah umum.

Tetapi pengunjung dilarang bermalam di sana, termasuk para kelompok pencari UFO sebelumnya yang mendirikan tenda di lokasi tersebut.

Pada bulan Agustus, sekitar 40 pejabat, termasuk anggota Departemen Kehutanan, membubarkan sekelompok penggemar UFO asal Thailand di puncak Khao Kala, dan mengajukan petisi kepada pengadilan untuk melarang pertemuan massal di sana.

Pada tanggal 20 September, sekitar 30 pejabat polisi dan kehutanan berhadapan dengan Wassana Chuensamnaun, pemimpin kelompok pencari UFO bersama sekitar 60 anggotanya.

Kelompok itu, yang mengenakan pakaian putih, berencana membuat video sementara para anggota "bermeditasi" di atas bukit setelah matahari terbenam dengan harapan bisa menyatu dengan alien, Wassana mengatakan kepada CNN Travel.

Karena tak ingin ditangkap, para pengikut UFO berkumpul kembali di bawah bukit di dalam properti pribadi, bermeditasi selama beberapa jam lalu pergi, katanya.

Percaya atau tidak

Agama Buddha memang terbuka terhadap kemungkinan makhluk luar angkasa, hantu, roh, dan kehidupan non-manusia lainnya. Tetapi para pencari UFO diperingatkan untuk tidak tenggelam dalam ilusi yang tak masuk akal.

Cendekiawan Buddha Veeranut Rojanaprapa, yang memiliki gelar PhD dalam bidang filsafat dan agama dari St. John's University di Bangkok, mengatakan, "Kita tidak perlu tahu apakah itu nyata atau tidak, jika itu adalah cerita palsu atau kenyataan. Buddha mendengarkan semua cerita orang".

"Tapi bisa berkomunikasi dengan alien atau tidak, itu bukan jaminan bisa melihat nirwana," kata Veeranut.

"Kami tidak mengatakan apakah itu benar atau salah jika manusia dapat berbicara dengan alien. Tapi tolong dengarkan baik-baik: sebagian besar situasi hanyalah ilusi."

Meski demikian, Ploy Buranasiri yang tinggal di Bangkok dan telah mengunjungi Khao Kala selama sembilan tahun, mengatakan bahwa dia telah melihat alien dan UFO beberapa kali di sana.

Ditanya apa yang ingin dia katakan kepada alien, ia menjawab: "Saya ingin meminta diajak ke planet mereka."

Sukwasa Mukprom (32) juga telah mengunjungi Khao Kala lebih dari 10 kali selama setahun terakhir.

"Saya ingin alien mengirimi kekuatan untuk membuat saya jadi orang berani," katanya. [cnn-mer]

Berita Lainnya

Index