Ini Bahaya Kabut Asap dan Polusi Bagi Ibu Hamil

Ini Bahaya Kabut Asap dan Polusi Bagi Ibu Hamil

Metroterkini.com - Polusi udara merupakan salah satu musuh yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Masalah kesehatan pada polusi udara ini bisa sangat membahayakan semua orang.

Masalah polusi ini bisa timbul dari berbagai macam hal. Polusi udara ini dapat terjadi karena polusi kendaraan bermotor, pabrik, atau juga karena kebakaran hutan dan lahan seperti yang marak terjadi di Indonesia saat ini.

Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa terdapat bahaya luar biasa dari polusi udara ini. Dilansir dari Japan Today, diketahui bahwa ketika seorang wanita hamil menghirup udara berpolusi, maka polusi ini bisa melewati paru-paru dan masuk ke plasenta yang melindungi janin.

Selama ini, masalah kehamilan yang dihubungkan dengan polusi udara berupa kelahiran prematur serta rendahnya berat badan ketika lahir. Sebuah penelitian di Belgia mengungkap bahwa terdapat dampak lain yang mungkin muncul pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Telah Ditemukan Jelaga pada Plasenta Ibu Hamil

Berdasar temuan yang dipublikasikan pada jurnal Nature Communications mengungkap bahwa diketahui adanya partikel tertentu pada ibu hamil. Diketahui bahwa terdapat partikel polusi serupa karbon hitam pada plasenta yang didonasikan 28 ibu yang baru melahirkan.

Plasenta ini memberi makan terhadap perkembangan janin dan menutupi substansi berbahaya pada aliran darah ibu. Tim peneliti dari Hasselt University menemukan bahwa partikel menumpuk pada bagian plasenta yang paling dekat dengan janin, dekat dengan tali pusar.

Walau kotoran atau jelaga ini ditemukan dalam plasenta, namun peneliti tak mau langsung menarik kesimpulan. Dr. Yoel Sadovsky dari the University of Pittsburgh Medical Center, mengungkap bahwa temuan ini masih terbatas dan belum menjadi bukti kuat dari adanya jelaga di plasenta bisa masuk ke janin.

Jelaga dalam Plasenta juga Ditemukan pada Hewan

"Walau begitu, menemukan bahwa hal ini di plasenta juga penting," terang Sadovsky.

"Pertanyaan berikutnya adalah berapa banyak perlunya partikel karbon hitam ini sebelum menyebabkan bahaya," sambungnya.

Penelitian ini merupakan lanjutan dari temuan serupa yang sebelumnya dilakukan terhadap hewan. Sebelumnya diketahui bahwa pada hewan, polusi udara bisa masuk ke dalam plasenta mereka.

Hasil temuan terbaru ini didapat berdasar penelitian dari 10 ibu hamil yang tinggal di area polusi tinggi dan 10 yang tinggal di area polusi rendah. Semakin tinggi paparan polusi, semakin banyak partikel yang ditemukan peneliti dalam plasenta.

"Karena organ janin masih dalam perkembangan, hal ini bisa menimbulkan risiko kesehatan," terang Hasselt, spesialis kesehatan publik dan lingkungan dari Tim Nawrot. [mer]

Berita Lainnya

Index