Metroterkini.com - Sikap Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto, yang meninggalkan Kampar saat bencana asap melanda daerah ini dinilai sangat tidak memiliki empati terhadap masyarakat yang mulai sesak untuk mencari udara segar.
Pemerhati Lingkungan Hidup Nasional, yang juga putra asli Kampar, Dr Elviriadi Spi, Msi, sangat menyayangkan sikap bupati Kampar, Catur Sugeng Susanto yang memilih meninggalkan Kampar saat masyarakatnya dilanda bencana asap yang semakin membahayakan nyawa masyarakat.
"Saya juga selaku pakar lingkungan hidup Nasional yang juga Ketua Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI Riau, dan juga masyarakat Kabupaten Kampar sendiri, yang berdimisili di desa Tarai Bangun. Saya sangat menyayangkan sekali disaat seorang Catur Sugeng Susanto selaku Bupati Kampar, ia adalah panutan masyarakat kampar saat ini. Apapun alasan seorang Catur dengan kondisi Kampar dilanda bencana saat ini, seharusnya dan tak pantas dia meninggalkan Kampar dalam kondisi seperti ini," ujar DR.Elviriadi,kepada metroterkini.com, Minggu.
Tambahnya, seharusnya rasa empati bupati Kampar kepada masyarakat sangat diutamakan, jika dibanding kegiatan-kegiatan lainya yang bisa ditunda. Sementara kabut asap yang semakin parah melanda Riau tidak bisa ditunda-tunda, khususnya wilayah kabupaten Kampar.
"Yang perlu dilakukan pemerintah (Catur), menyediakan kebutuhan pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat, seperti ruangan gedung sehat full AC, menyiapkan ruangan bagi anak-anak dan ibu hamil dan ibu-ibu menyusui," tegasnya.
Hingga berita ini publish bupati Kampar Catur Sugeng Susanto tidak dapat dihubungin terkait kepergianya meninggalkan Kabupaten Kampar. Sejumlah sumber menyebutkan Bupati akan meneruskan perjalananya sampai ke Bali. [ali]