Metroterkini.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengungkap luas lahan dan hutan yang terbakar hingga akhir Agustus di seluruh Indonesia mencapai 328 ribu hektare.
Dari luas itu, provinsi Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat serta Nusa Tenggara Timur menjadi wilayah terparah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan mengatakan, berdasarkan pemetaan melalui satelit dan kroscek di lapangan, Riau menjadi wilayah terparah terjadinya Karhutla, khususnya lahan gambut.
"Provinsi paling luas terjadinya Karhutla itu adalah Riau. Setelah itu Kalteng dan Kalbar," ungkap Raffles, Sabtu (14/9/2019).
Dari data yang dihimpun, kata Raffles, luas areal terbakar hingga 31 Agustus mencapai 49.266 hektare, dimana 40.553 hektare merupakan lahan gambut yang memicu terjadinya kabut asap parah. Sementara sisanya merupakan lahan mineral.
Selain Riau, kondisi terparah lainnya berada di Kalimantan Tengah. Luas areal yang terbakar mencapai 44.769 hektare, dimana 24.884 merupakan areal gambut dan 19.884 lahan mineral.
Kalimantan Barat juga terjadi kebakaran lahan yang cukup luas, mencapai 25.900 hektare. Dari luas itu, 10.025 hekatare merupakan lahan gambut dan 15 ribu lainnya mineral.
Sementara di Nusa Tenggara Timur, kebakaran lahan juga cukup luas. Menurutnya, kebakaran lahan mencapai 108 ribu hektate.
"Tetapi yang terbakar di NTT itu bukan gambut, hanya area padang ilalang yang tidak memicu kabut asap parah seperti lahan gambut," katanya. [***]