Metroterkini.com - Kepala KUA Bintan Utara, Drs H. Isa Anshori, mengatakan saat ini pihak Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Bintan Utara, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) menghimbau dan memberikan pemahaman tentang buruknya nikah di bawah mumur (pernikahan dini).
"Juga tak lupa kita menghimbau kepada anak remaja agar menjaga harga diri, marilah untuk masa depan salah satunya dengan memperbanyak belajar agama, agar masa depan para remaja menjadi lebih baik," katanya.
Himbauan ini menurutnya, guna mengingatkan dan mencegah tingginya tingkat pernikahan dini di Kepri karena di beberapa daerah di Kepri beberapa tahun terakhir terdengar ada penikahan dibawah umur ini.
"Kami menghimbau melalui pengajian majlis Taklim di Bintan Utara, dan elalui Sekolah terutama tingkat menengah ke atas SMA/SMK yang ada di Bintan Utara itu juga melalui pengajian yang rutin di lakukan di masung-masing sekolah tersebut, serta melalui pemahaman yang di sampaikan kepada orang tua," katanya, sat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (10/7/19).
"Alhamdulillah" jelas Anshori, di Bintan Utara di pengajian majlis Taklim sangat aktif disampaikan termasuk sekolah-sekolah menengah atas di Bintan ini sehingga kejadian ini tidak terdengar lagi.
"Dengan selalu giatnya kita menyampaikan di pengajian dan pemahaman tentang pentingnya masa depan yang baik serta penyampaian langsung kepada orang tua agar selalu mengawasi anak-anak mereka yg sudah menginjak masa remaja dengan baik maka pernikahan dini Insya Allah tidak ada lagi," katanya.
Selain itu kata Anshori, sekolah diharapkan sangat berperan sekali dalam melakukan pemahaman pada siswanya, karena anak-anak itu lebih banyak waktunya di sekolah sehingga pemahaman tersebut mudah diserap siswa.
"Setahu saya di Bintan Utara ini sekolah-sekolah menengah telah menerapkan aturan ketat tentang asusila, karena dengan tidak memahami siswa dengan sex tersebut itulah yang menyebabkan pernikahan dini di kalangan remaja itu bisa terjadi," jelasnya.
Karena aktifnya para guru menyampaikan masalah pemahaman sex ini pada anak, maka kata kepala KUA Bintan Utara ini sangat terbantu dan tak kalah lebih penting lagi adalah pengawasan dari orang tua melalui penyampaian di majlis Taklim yang dilakukan di tempat masing-masing tersebut.
"Kepada orang tua agar selalu mengawasi anaknya agar kalau bepergian selain dengan muhrimnya agar menanyakan kemana tujuan anak-anak itu," lanjutnya.
Sementara dengan gitanya masing-masing guru dan orang tua juga ditambah himbauan KUA, di daerah Bintan Utara sendiri pernikahan dini dalam kurun 4 tahun terakhir hanya terjadi 1 kali saja itupun di tahun 2017 lalu.
"Sementara dalam 2 tahun terakhir tidak pernah terjadi ada pernikahan dibawah umur. Kedepannya kita akan selalu gencar melakukan himbauan tersebut demi menyelamatkan generasi muda menuju masa depan yang baik agar anak kita nantinya berguna bagi nusa, bangsa dan agama," pungkasnya. [asyri]