Metroterkini.com - Terkait dugaan pihak sekolah SMA Negeri 1 Perhentian Raja Kampar Riau yang memberhentikan siswa didiknya, hingga gagal mengikuti ijian akhir, pihak sekolah membantah mengeluarkanya.
" Mengeluarkan siswa kelas 3? Tak, ndak ada. Dikeluarkan tidak ada, tapi siswa yang keluar ada." jelas Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Perhentian Raja, Mahsus,S.Pd, via selulernya saat dikonfirmasi media belum lama.
Menurut Kepala Sekolah, kemarin pihak sekolah melalui bagian Kesiswaan telah mendatangi ke rumah siswa yang bersangkuta. Namun saat itu siswa yang bersangkutan sudah pergi.
"Itu urusan kesiswaan. Kalau saya bisa membantu paling memberikan solusi. Itu bukan saya tapi urusan sekolah itu, bukan urusan saya. Anak yang mau pindah, mana pula urusan sekolah yang lepas," sebut Mahsus,S.Pd.
Hal itu disampaikan Mahsus terkait siswa yang menurut pihak sekolah adalah permintaan pindah, bukan pihak sekolah yang memindahkan atau mengkeluarkan siswa tersebut.
Mahsus menambahkan, "Itukan karena anaknya bermasalah dan sudah dikonsultasikan ke orang tuanya, mencari jalan keluar".
Secara terpisah, Rismayeni Wakil Kesiswaan SMAN 1 Perhentian Raja melalui seluler, membenarkan telah menjumpai salah satu orang tua siswa saat itu.
"Bukan salah satu, ada beberapa orang tua siswa dan ada beberapa siswa yang memang kita sarankan untuk pindah, karena memang tidak bisa diterima lagi di sekolah." jawab Rismayeni yang membenarkan atas Informasi yang telah diperoleh awak media, yang mana pihak sekolah telah mengeluarkan siswanya dengan meminta orang tua untuk mencari sekolahan lain untuk anaknya.
"Kitakan punya aturan sekolah dan kebijakan sekolah," jawab Rismayeni.
"Saya tau, sepanjang siswa itu tidak melakukan hal-hal yang melanggar. Silahkan tanyakan kepada orang tua siswa." tambah Rismayeni
Menurut Rismayeni sekolah memiliki kebijakan, aturan sekolah yang tidak bisa kami kangkangi." Banyak, aturan ada, undang-undangnya juga ada. Bagi kami ada, silahkan hubungi Dinas Pendidikan jika abang mau tau itu," jelasnya.
Alasan sejumlah siswa untuk mencari sekolah baru untuk pindah, menurut Rismayeni sudah sesuai dengan aturan. "Aturan itu ada sama Kepala Sekolah juga, dan kami ada aturan yang dibuat Kepala Sekolah dan sudah disepakti orang tua dan itu sesuai dengan aturan di Dinas Pendidikan. Untuk apa permasalahannya ada yang kami beritaukan ada yang tidak, karena ini menyangkut pendidikan anak didik kami, dan masa depan mereka juga".
Saat ditanya alasan siswa didiknya disarankan pindah kesekolahan lain oleh pihak SMA Negeri 1 Perhentian Raja, Rismayeni malah terkesan emosi. "Tidak ada yang dikeluarkan. Jangan memplintir dong. Kalau bilang diduga, informasinya yang tak jelas berapa yang dikeluarkannya." tutur Rismayeni.
Dan saat di pertanyakan apakah pihak sekolah telah mendatangi dan atau mengunjungi siswa didik, yang siswa didiknya tidak masuk dan turut mengikuti Ujian Akhir dan atau UNBK.
"Ada, ada yang masuk dan tidak karena siswanya memang tidak ingin sekolah. Nah itu saya bilang, ada yang bisa kita beritau dan ada yang tidak. Kami juga ada hak melindungi hak siswa kami, karena menyangkut masa depan seseorang," jawabnya.
Pihak sekolah selama ini telah berupaya agar siswanya mengikuti UNBK, bahkan sekolah juga telah menghubungi siswa agar mengikuti UNBK. "Lah kami bukan membiarkan. Bukan kami membiarkan siswa untuk tidak mengikuti ujian UNBK, sudah banyak jalan yang kami sampaikan kepada siswa dan hanya satu siswa yang tidak mengikuti UNBK dan sudah kita panggil, dan orang tuanya sudah kita panggil, nama anaknya ada di daftar guru BK," tutup Rismayeni. [ism]