Metroterkini.com - Sekretaris Wakil Menteri Koordinator Perekonomian Malaysia, Haziq Abdullah Aziz, dipecat setelah mengaku terlibat dalam video asusila. Dia sempat menyatakan di dalam video itu satu ranjang dengan sang menteri, Datuk Seri Mohamad Azmin Ali.
Kementerian menganggap pengakuan "kotor" Haziq menyebabkan dampak serius terhadap Azmin.
"Kementerian memandang ini sebagai pelanggaran yang sangat serius terhadap nilai-nilai, etika, dan kode etik pejabat publik," bunyi pernyataan Kementerian Koordinator Keuangan Malaysia, Jumat (21/6).
"Dengan ini, Kementerian sepenuhnya melepaskan Haziq Abdullah."
Kemenko Perekonomian menegaskan "tidak mentolerir perilaku memalukan semacam itu di antara para stafnya."
Lembaga itu menuturkan pihaknya akan mengakhiri kontrak Haziq secara efektif sejak 18 Juni lalu.
Haziq menjadi sorotan publik setelah sebuah video seks yang diduga mirip Azmin beredar di media sosial pada awal pekan lalu. Haziq disebut-sebut sebagai pria yang ada dalam serangkaian video tersebut bersama orang yang diduga mirip Azmin.
Klip video itu menunjukkan adegan dua pria tengah berada di tempat tidur kamar hotel ternama di Kota Sandakan, Sabah, yang diklaim diambil pada 11 Mei lalu.
Melalui akun Facebooknya pada Rabu pekan lalu, Haziq secara mengejutkan mengaku bahwa dua pria dalam video itu adalah dirinya dan Azmin.
Sementara itu, Azmin membantah bahwa ia yang ada dalam video tersebut. Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu menganggap video-video tersebut merupakan agenda politik yang bertujuan merusak nama baik dan memojokkan dirinya. [***]
Untuk pertama kalinya, Azmin juga secara terbuka menuduh musuh di dalam partainya sendiri yang bertanggung jawab atas peredaran video-video tersebut.
Meski didesak untuk mundur, Azmin menegaskan akan tetap menjalankan tugasnya sebagai menteri.
Dilansir Asia One, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad juga mengatakan Azmin tak perlu cuti dari tugasnya meski tengah menjadi subjek penyelidikan kepolisian.
"Kenapa (Azmin harus mundur atau cuti)? Mereka (polisi) dapat tetap melanjutkan penyelidikan. Dia (Azmin) tidak akan menghalangi penyelidikan," kata Mahathir.
Mahathir mengakui bahwa koalisi partainya, Pakatan Harapan, pernah mendesak sejumlah menteri oposisi, Barisan Nasional, untuk mengambil cuti atau mundur ketika menjadi subjek penyelidikan.
Mahathir menuturkan hal itu hanya berlaku untuk sejumlah kasus atau kejahatan tertentu.
"Sedangkan ini adalah masalah politik. Bahkan, kasus ini dimaksudkan untuk mempermalukannya (Azmin) dan memintanya pergi," kata Mahathir.
"Saya tidak suka jenis (permainan) politik ini," paparnya menambahkan. [cnn-mer]