Metroterkini.com - Kepolisian Sri Lanka menahan seorang warga Suriah untuk diinterogasi terkait serangan delapan bom beruntun di tiga kota pada perayaan Hari Paskah lalu.
"Divisi penyelidikan teroris dari polisi menangkap seorang warga Suriah terkait serangan untuk diinterogasi," kata seorang sumber kepada Reuters, Selasa (23/4).
Dua pejabat Sri Lanka lain yang terlibat dalam penyelidikan juga membenarkan kabar penahanan itu.
"Dia ditangkap setelah sejumlah tersangka-tersangka warga lokal diinterogasi," kata sumber kedua.
Juru bicara kepolisian, Ruwan Gunasekera, mengatakan bahwa sampai saat ini, aparat telah menahan 40 orang terkait serangan bom paling mematikan dalam satu dekade terakhir itu. Meski begitu, kepolisian tidak menjelaskan detail waktu penahanan dan identitas para tersangka.
Walau belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab, pemerintah Sri Lanka meyakini serangan yang telah merenggut 310 jiwa dan melukai 500 lainnya itu dilakukan oleh kelompok ekstremis lokal, Jemaah Tauhid Nasional (NTJ).
Pemerintah Sri Lanka juga masih menyelidiki kemungkinan hubungan NTJ dengan organisasi internasional.
Hingga kini, tidak banyak informasi mengenai NTJ, baik dari struktur lembaga hingga jumlah anggotanya. Laporan intelijen Sri Lanka menyatakan mereka mulai tumbuh sejak 2016, dipimpin ustaz Muhammad Zaharan.
NTJ diduga pecahan dari kelompok Jemaah Tauhid Sri Lanka (SLTJ), yang bercorak garis keras dan berbasis di wilayah Kattakundy, di pesisir timur negara itu.
Namun, SLTJ menyangkal hal itu dan mengaku tidak terlibat dalam aksi teror. Mereka justru menentang sepak terjang NTJ. [cnn-mer]