PM Selandia Baru Berkerudung Saat Temui Kerabat Korban Penembakan

PM Selandia Baru Berkerudung Saat Temui Kerabat Korban Penembakan

Metroterkini.com - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengunjungi keluarga korban penembakan di dua masjid di Christchurch pada akhir pekan lalu dengan mengenakan hijab.

Sejumlah media lokal Selandia Baru melaporkan bahwa pertemuan Ardern dengan orang-orang terdekat korban sangat mengharukan. Ardern tak segan memeluk para anggota keluarga dan berupaya menenangkan.

Ia juga memastikan bahwa negara akan membiayai seluruh biaya pemakaman para korban yang hingga kini tercatat berjumlah 50 orang.

Dalam lawatannya ke Christchurch, Ardern juga bertemu dengan sejumlah komunitas Muslim. Dengan sabar ia mendengarkan segala keluh kesah para umat Muslim di negaranya dan memastikan bahwa pemerintah akan memperketat keamanan masjid.

"Saya menyampaikan pesan cinta dan dukungan dari Selandia Baru untuk kalian semua," ucap Ardern dalam tayangan VOA News yang diunggah ke YouTube.

Ardern kemudian mengatakan bahwa insiden di dua masjid di Christchurch pada Jumat (15/3) itu bukan wajah Selandia Baru yang sesungguhnya.

"Aksi teror ini dibawah ke tanah kita dan digunakan untuk menyerang kita," katanya.

Setelah bertemu dengan komunitas Muslim itu, Ardern berbicara ke wartawan yang sudah menunggunya di luar ruangan. Ia memastikan pemerintahannya akan segera membicarakan revisi aturan kepemilikan senjata.

Keesokan harinya, Ardern mengunjungi dua masjid lokasi teror terjadi, yaitu Masjid Al Noor dan Masjid Linwood. Di sana, ia kembali bertemu dan berupaya menenangkan keluarga korban.

Ia kemudian mengajak para keluarga korban untuk menaruh bunga di depan Masjid Al Noor, lokasi penembakan yang paling banyak menelan korban.

Pada Senin (18/3), Ardern memulai hari kerjanya dengan menandatangani buku duka yang dibuat untuk mengenang para korban penembakan di Christchurch.

"Atas nama seluruh rakyat Selandia Baru, kita berduka bersama. Kita adalah satu. Mereka adalah kita," tulis Ardern. [mer]

Berita Lainnya

Index