Metroterkini.com - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) dilaporkan bakal membuka cabang di Negara Bagian Johor, Malaysia. Namun, Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim menyatakan tidak sepakat dengan rencana itu.
Mulanya rencana Muhammadiyah membuka cabang Uhamka di Pagoh, Johor didukung oleh Menteri Pendidikan Malaysia, Mazlee Malik. Hanya saja Ismail menyatakan ada beberapa hal yang membuat dia tidak sepakat terkait pembukaan kampus itu.
"Saya tidak setuju dengan usul pembukaan Universitas Muhammadiyah di Pagoh di masa mendatang, karena urusan agama Islam adalah tanggung jawab Sultan Johor, Sultan Ibrahim Ibni Almarhum Sultan Iskandar," tulis Ismail dalam laman Facebooknya, seperti dilansir CNNIndonesia, Selasa (26/2).
Alasan kedua Ismail menolak pendirian kampus Muhammadiyah di Johor adalah perihal paham ke-Islaman Muhammadiyah yang dia anggap tidak sesuai.
"Paham ini (Muhammadiyah) bertentangan dengan fatwa-fatwa negara bagian Johor. Akan terjadi kebingungan dan perbedaan pendapat di kalangan masyarakat dan membuat perselisihan di antara umat Islam di Johor," ujar Ismail.
Ismail menyatakan menolak pendirian kampus Muhammadiyah berbekal hasil musyawarah lembaga urusan Islam di Johor, yang lebih dulu menolak paham Muhammadiyah.
Menurut undang-undang dasar Negeri Jiran, masalah soal agama Islam, tanah, dan air diurus oleh masing-masing negara bagian dan pemimpinnya tanpa campur tangan pemerintah pusat.
Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat Islam terbesar kedua di Indonesia. Di bidang pendidikan, mereka mempunyai 45 universitas, akademi, politeknik, sekolah, serta taman kanak-kanak.
Sampai berita ini dibuat, CNNIndonesia.com sudah meminta tanggapan langsung dari Muhammadiyah tetapi belum ada jawaban.[**cnn]