Jasad WNI Korban Mutilasi Akan Dipulangkan
Metroterkini.com - Kementerian Luar Negeri memastikan bahwa jasad warga negara Indonesia yang menjadi korban mutilasi di Malaysia akan dipulangkan jika proses identifikasi sudah rampung.
"Apabila identifikasi secara resmi telah selesai, jenazah akan segera diserahkan kepada keluarga melalui KBRI. KBRI akan terus kawal investigasi dan mendampingi keluarga korban terkait pemulangan jenazah," ujar juru bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, dalam jumpa pers di Jakarta yang dilansir CNNIndonesia, Jumat (15/2).
Arrmanatha mengatakan bahwa salah satu dari dua jasad yang ditemukan tak utuh di Sungai Buloh, Malaysia, pada 27 Januari lalu itu sudah dipastikan WNI, berdasarkan identifikasi sidik jari.
"Dari hasil tersebut, dapat kami simpulkan bahwa bagian tubuh yang ditemukan di Sungai Buloh itu merupakan WNI. Informasi ini telah disampaikan kepolisian Malaysia pagi ini," kata Arrmanatha.
Arrmanatha mengatakan sampai saat ini kepolisian Negeri Jiran masih terus melakukan penyelidikan dan belum bisa secara resmi menyampaikan hasil tes DNA dari kedua jasad tersebut.
Dia juga mengatakan pihak berwenang Malaysia belum bisa memastikan salah satu jasad lainnya merupakan jenazah dari Ai Munawaroh, yang disebut-sebut merupakan rekan Nuryanto.
Hingga kini, menurut Arrmanatha, kepolisian Malaysia belum bisa mengungkap motif di balik pembunuhan sadis tersebut.
Namun, kepolisian Malaysia sudah menahan dua orang yang diduga sebagai pelaku mutilasi kedua warga negara Indonesia tersebut.
"Seperti yang diketahui, kepolisian Malaysia telah menahan dua WNA terduga pelaku pembunuhan dua WNI di Sungai Buloh. Keduanya merupakan warga Pakistan," kata Arrmanatha.
Arrmanatha mengatakan kepolisian Malaysia juga masih memburu satu orang lagi yang diduga terlibat pembunuhan sadis tersebut. Namun, hingga kini, aparat Malaysia belum mengetahui identitasnya.
"Kepolisian Malaysia masih cari satu orang lagi yang ingin mereka interogasi terkait kasus tersebut. Identitasnya belum diketahui karena kan masih diburu," katanya. [**cnn]