Metroterkini.com - Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta partainya tidak diganggu dalam menghadapi Pemilu dan Pilpres 2019. Hal itu ditanggapi, cawapres KH Ma'ruf Amin meminta SBY mengungkap pihak yang mengganggu.
"Siapa yang mengganggu, harus dijelaskan siapa yang mengganggu, bentuk gangguannya seperti apa," ujar Ma'ruf di sela silaturahmi dengan ulama di Pondok Pesantren El Nur El Kasysyaf (Yapink), Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (22/12).
Ma'ruf meminta SBY membuka soal gangguan yang dirasakan agar pernyataan tersebut tak menjadi tuduhan. Ma'ruf menyatakan pihaknya tak pernah mengganggu.
"Menurut kami sih di koalisi kami tidak ada ganggu-mengganggu. Bagi kita, berkampanye dengan santun, menawarkan program dan gagasan-gagasan sehingga tidak merasa perlu untuk mengganggu. Saya tidak tahu siapa yang mengganggu dan siapa yang diganggu," ungkap Ma'ruf.
Mantan Rais Aam PBNU ini menyarankan SBY melapor ke pihak berwenang, baik kepolisian maupun KPU, jika diganggu. Dengan begitu, pihak berwenang bisa mengungkap gangguan yang dialami Partai Demokrat.
Selain itu, dengan pelaporan secara resmi, ungkapan tersebut tidak menjadi tuduhan.
"Kalau ada hal yang memang dianggap masalah, bisa minta pihak keamanan, KPU, dan kepolisian untuk menelusuri, membuka, sehingga kalau ada gangguan itu jelas. Jangan seperti melempar tuduhan yang bisa kena ke mana-mana. Sehingga itu tidak jelas," beber Ma'ruf.
Sebelumnya, SBY meminta tak ada pihak yang mengganggu partainya dan Gerindra di Pemilu 2019. Hal ini diungkapkan setelah dia bertemu dengan capres yang juga Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
"Kami ingin berjuang baik-baik, akan menjalankan politik dan kampanye pemilu sebagaimana yang dijalankan konstitusi, UU, sistem dan peraturan yang berlaku. Tolong kami jangan diganggu karena kami tidak akan mengganggu siapa pun. Biarlah semua orang mendapatkan ruang dan jalan untuk berikhtiar, masing-masing berjuang sekuat tenaga. Inilah dambaan rakyat, pemilu yang indah, pemilu yang damai dan demokratis, dalam arti jujur dan adil," ungkap SBY seusai pertemuan di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018) kemarin. [dtk-mer]