Metroterkini.com - Turki telah membagi rekaman terkait pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dengan Arab Saudi, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya, seperti disebutkan Presiden Turki, Tayyip Erdogan, Sabtu (10/11).
"Kami memberikan rekaman itu, kami berikan kepada Arab Saudi, kami berikan ke Washington, ke Jerman, Ke Perancis, dan Inggris," jelasnya dalam siaran televisi seperti dikutip AFP.
"Mereka mendengarkan pembicaraan yang menambil tempat disini, seperti Anda tahu," jelasnya sebelum bertolak ke Paris untuk menghadiri peringatan berakhirnya Perang Dunia I.
Para pejabat menyebut bahwa mereka tidak membagi dokumen tertulis apapun. Khashoggi terakhir kali terlihat memasuki konsulat pada 2 Oktober untuk mengurus dokumen untuk keperluan pernikahannya.
Setelah berulang kali menyangkal, Arab Saudi akhirnya mengakui bahwa jurnalis berusia 59 tahun itu dibunuh dalam misi operasi yang brutal.
Namun, Erdogan menuduh bahwa pejabat tertinggi pemerintah Saudi memerintahkan pembunuhan itu. Beberapa pejabat juga menuding Putera Mahkota Mohammed bin Salman terlibat.
Beberapa media dan pejabat di Turki telah menyebut bahwa Ankara memiliki rekaman audio dari pembunuhan itu. Turki sebelumnya juga telah membagi rekaman itu dengan kepala intelejen AS, Gina Haspel ketika ia mengunjungi Turki akhir Oktober lalu.
Tapi hingga saat itu, keberadaan soal audio ini masih belum diakui secara resmi. Saudi juga tak kunjung mengungkap keberadaan tubuh Khashoggi setelah ia dibunuh.
Penasihat Erdogan, Yasin Aktay menyebut bahwa kemungkinan tubuh wartawan itu telah dihilangkan dengan larutan asam. [cnn]