Inilah Fakta Unik Tentang Tubuh Bertahi Lalat

Inilah Fakta Unik Tentang Tubuh Bertahi Lalat

Metroterkini.com - Tahi lalat merupakan zat kecil yang menempel di kulit dan terkadang kehadirannya di wajah membuat orang tersebut menjadi percaya diri, atau sebaliknya. Ukuran tahi lalat juga bervariasi, ada yang kecil dan datar, ada juga yang besar dan timbul. Biasanya ukuran tahi lalat yang besar inilah yang membuat orang-orang menjadi tidak percaya diri dengan penampilannya. 

Oleh karena itu, beberapa pemilik tahi lalat ingin menghilangkan "noda" tersebut di wajah karena ingin wajah yang bersih. Upaya yang dilakukan bisa dengan ke dokter spesialis atau ahli yang bersangkutan. Namun, apa sebenarnya tahi lalat? Berikut lima faktanya: 

1. Bersifat jinak atau ganas Salah satu dokter spesialis kulit kelamin di Jakarta, dr Midi Haryani pernah menyampaikan bahwa tahi lalat merupakan tanda lahir berupa suatu massa yang umumnya berwarna coklat atau hitam. 

Menurut dr Midi, tahi lalat juga menandakan indikasi terjadinya penumpukan pigmen. Pigmen tersebut sudah tertahan di bawah kulit sejak janin dan jumlahnya tidak hanya satu. "Tiap orang setidaknya memiliki sepuluh tahi lalat di tubuhnya," ujar dr Midi. 

Itulah sebabnya mengapa tahi lalat bisa bertambah banyak seiring bertambahnya usia. Jika Anda memiliki tahi lalat yang membesar seperti benjolan kecil, itu masih tergolong normal atau jinak. 

Adapun yang harus diwaspadai adalah ketika semakin bertumbuhnya tahi lalat, maka timbul juga rasa gatal, bahkan jika digaruk mengeluarkan darah atau nanah. Untuk kategori ganas, biasanya tahi lalat sampai menimbulkan melanoma maligna atau kanker kulit yang ditandai dengan perubahan tak biasa pada tahi lalat. 

2. Ada bulu pada tahi lalat Kemunculan tahi lalat dengan rambut halus membuat sebagian besar perempuan menjadi tidak percaya diri. Apalagi, jika tahi lalat seperti itu tumbuh di wajah. 

Director of Cosmetic & Clinical Research, Mount Sinal Hospital New York, AS, Joshua Zeichner menyampaikan bahwa keberadaan tahi lalat berambut halus ini menandakan terjadinya hiperpigmentasi yang mendorong rambut keluar tumbuh tebal dan gelap. 

Menurut dia, jika Anda mencabut bulu halus tersebut dengan cara kasar, maka bisa menimbulkan kerusakan dalam proses pertumbuhan rambut. Sementara, jika perlakuan cabut bulu ini dilakukan secara terus-menerus mengakibatkan potensi terjadinya rambut akan tumbuh ke dalam dengan peluang yang besar. 

Jika pencabutan rambut terlalu berisiko, bisa juga melakukan perawatan penghilang rambut di tahi lalat menggunakan alat bermuatan listrik atau electrolysis. 

3. Ciri-ciri tahi lalat yang berbahaya Tahi lalat yang memiliki pertumbuhan cepat dan membesar cenderung lebih bersifat ganas dibandingkan dengan yang berukuran kecil. 
Tanda-tanda yang perlu diwaspadai dari perubahan tahi lalat, yakni ukuran yang bertambah besar, warna tahi lalat yang semakin gelap, timbul peradangan kulit, muncul bintik-bintik dan dibarengi dengan perubahan warna, gatal, nyeri, dan tahi lalat mengeluarkan darah. 

4. Kapan sebaiknya tahi lalat diangkat Pemilik tahi lalat biasanya akan mengangkat "noda" tersebut karena dianggap mengganggu penampilan. Sementara, dilihat dari segi medis, tahi lalat harus diangkat atau dihilangkan dengan operasi jika pertumbuhannya menjadi ganas bahkan menimbulkan penyakit. 

Ada juga yang memutuskan untuk mengangkat tahi lalat dikarenakan tahi lalat tersebut melekat di bagian tubuh yang kurang membawa keberuntungan atau feng shui. Misalnya, tahi lalat muncul di bawah kantung mata yang menandakan si empunya sering menangis. 

Lalu, tahi lalat yang muncul di tengkuk dianggap sebagai beban. "Katanya, tahi lalat di tengkuk, kalau buat bisnis nggak bagus, karena akan terbebani," ujar dokter spesialis kulit dan kelamin, Gunawan Budisantoso. 

5. Pengangkatan tahi lalat pakai laser Upaya penghilangan tahi lalat juga bisa menggunakan teknologi canggih, seperti laser. Dokter di Klinik Nouvelle, dr Ratna mengatakan bahwa teknik terbaik membuang tahi lalat adalah menggunakan teknologi pancaran laser. 

"Selain dapat dilakukan dalam waktu cepat, juga tidak menimbulkan efek terhadap kulit, termasuk bagi mereka yang memiliki kulit sensitif," ujar dr Ratna. 

Diperlukan waktu pemulihan selama dua minggu setelah operasi pengangkatan tahi lalat. perlu diketahui, proses ini dilakukan secara teratur mengikut lapisan demi lapisan, tergantung ketebalan tahi lalat. [kmc-mtk]

Berita Lainnya

Index