Metroterkini.com – Bupati Bengkalis Amril Mukminin menjadi inspektur upacara bersama Kapolres Bengkalis AKBP Yusuf Rahmanto dan Dandim 0303 Bengkalis, Letkol Inf Timmy Prasetya Harmianto pada apel tiga pilar di Halaman Kantor Bupati, Senin (5/11/18) sore kemarin.
Bupati dalam sambutannya mengharapkan para Kepala Desa (Kades) maupun Lurah, Bhabinkamtibmas dan Babinsa agar bersinergi seperti segitiga sama sisi, saling menguatkan dalam mencegah terjadinya ancaman dan hambatan yang bisa mengganggu suksesnya pemilu 2019, di wilayah masing-masing.
Selain itu, para Camat, Danramil dan Kapolsek juga harus demikian. Ketiganya juga memiliki tugas dan tanggungjawab yang sama.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan bahwa salah satu upaya menyukseskan pemilu 2019 di Kabupaten Bengkalis, pada 4 September lalu, di Duri, Kecamatan Mandau, seluruh komponen masyarakat telah menyatakan 4 butir tekad bersama. Sepakat dan berkomitmen mewujudkan, agar seluruh tahapan pemilu 2019 di Kabupaten Bengkalis, berlangsung aman, damai dan sejuk.
“Melalui apel tiga pilar ini, seluruh jajaran di Pemkab Bengkalis, serta anggota TNI maupun Polri, kami harapkan mengawal kebulatan tekad yang dideklarasikan itu dengan penuh rasa tanggungjawab,” pintanya.
Harapan ini menurut Bupati ditujukan kepada para Kepala Desa/Lurah, Bhabinkamtibmas serta Babinsa sebagai garda terdepan pelayan dan pengayom masyarakat. Ketiganya harus bersinergi, supaya tekad bersama itu terwujud dengan sebaik-baiknya.
Pesan Bupati Amril Mukminin
Pada kesempatan itu, Bupati Bengkalis Amril Mukminin menyampaikan tiga pesan khusus kepada camat, Kapolsek, Danramil serta Kepala Desa/Lurah, Bhabinkamtibmas, Babinsa maupun seluruh pejabat dan Aparatur Sipil Negara di Pemerintah Kabupaten Bengkalis agar selalu mengedukasi masyarakat bahwa pemilu 2019 bukan ajang perpecahan.
Pertama, agar senantiasa memberikan sosialisasi dan edukasi, bahwa Pemilu 2019 bukanlah ajang pemecah belah. Sebaliknya, merupakan perwujudan demokrasi untuk kian memperkuat persatuan dan kesatuan. Perbedaan penggunaan hak politik di Pemilu 2019, harus tetap bermuara untuk mengkuatkan ikatan semangat Kebhinekaan masyarakat di daerah ini.
Kedua, cegah sedini mungkin munculnya perbedaan yang dapat menimbulkan konflik sosial atau horizontal di masyarakat yang mengakibatkan terganggunya Kamtibmas dan Pemilu 2019.
“Maka, unsur terkait yang harus dan wajib menjaga netralitas harus memberikan informasi yang baik dan benar. Luruskan jika ada berita bohong atau hoaks di tengah masyarakat,” tutur Amril.
Ketiga, agar seluruhnya menjadi sumber informasi bagi pimpinan, berperan aktif dalam membantu penyelesaian masalah di masyarakat, serta selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
“Mari kita wujudkan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 yang aman, damai dan sejuk serta sukses, jujur dan demokratis. Pemilu legislatif dan pilpres 2019 yang tanpa hoax, persekusi, politisasi sara, politik uang, serta tanpa saling hujat dan menabur ujaran kebencian,” ajaknya.
Pesan Kapolres
Sementara itu, Kapolres Bengkalis AKBP Yusuf Rahmanto mengingatkan bahwa tiga pilar ini sebagai ujung tombak di masyarakat. Untuk itu, kepada pihak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat harus menyatu dengan masyarakat, sehingga informasi sekecil apapun bisa diketahui.
"Jika informasi cepat diketahui, terutama yang mengangggu dengan kamtibmas (keamanan, ketertiban masyarakat), dapat segera ditangani," kata AKBP Yusuf Rahmanto.
Dikatakan Kapolres, selain sebagai ujung tombak, tiga pilar sebagai garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk dalam menjaga NKRI.
"Siapkan diri anda sebagai garda terdepan dalam menjaga NKRI. Sebab, kedepan tantangan sangat berat, mulai dari terorisme dan radikalisme," ujarnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, ungkapnya, elemen tiga pilar diminta untuk menjaga dan selalu waspada. Tiga pilar dituntut untuk mempersiapkan diri menghadapi agenda daerah maupun nasional, seperti pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres). Untuk agenda daerah, baru saja dilaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak.
Terkait dengan Pilkades, Kapolres menekan agar seluruh elemen memonitor ekses-ekses dari Pilkades, karena masih ada desa yang melakukan sanggahan dan komplain.
Menurut Yusuf, sangahan dalam alam demokrasi suatu yang wajar, asal disampaikan sesuai prosedur.
“Jangan sampai komplain, menimbulkan anarkis, itu yang tidak benar,” ungkap Kapolres.
Dalam menghadapi agenda nasional, yakni Pileg dan Pilpres 2019, saat ini tengah memasuki tahapan kampanye, sehingga dinamika di masyarakat semakin meningkat.
Untuk itu, elemen tiga pilar agar terus memonitor setiap perkembangan di lapangan, laporkan secara berjenjang kepada pimpinan.
Selain itu juga, kata Kapolres harus memantau setiap perkembangan di media sosial yang sudah ramai, mulai dari berita hoax, provokasi, ujaran kebencian. Untuk itu tiga pilar harus berperan aktif untuk berpatroli cyber. Jika ada hal-hal negatif, elemen tiga pilar harus bisa menetralisir dan laporkan.
“Kita harus antisipasi, jangan sampai berita hoax dan provokasi itu dianggap benar, sehingga bisa mengganggu kamtibmas. Itu tantangan kita kedepan,” ujar Kapolres.
Diungkapkan Yusuf, kunci untuk menghadapi tantangan tersebut, adalah sinergitas, seperti kekompakan, kebersamaan, empati, simpati, peduli dan bahu membahu.
Pesan Dandim 0303 Bengkalis
Dandim 0303 Bengkalis Letkol Inf Timmy Prasetya Harmianto juga tak lupa mengingatkan peserta apel agar netralitas di kalangan TNI, Polri dan ASN, selama pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) bukan hanya sekedar selogan semata. Tetapi harus diterapkan.
“Terlebih Babinsa sudah menerima buku tentang netralitas TNI, tidak hanya dibawa kemana-nama, namun dibaca dan dipelajari,” ungkap Timmy.
Terkait dengan pelaksanaan Apel Tiga Pilar, Dandim juga menekankan agar tidak hanya sekedar seremonial, tetapi hakekat dari pelaksanaan Apel Tiga Pilar ini, semata-mata untuk mewujudkan Pemilu yang aman, damai dan sejuk.
Situasi politik mulai memanas seperti yang terlihat dari perkembangan di media sosial yang mulai saling serang dan menghujat, diantara pendukung kandidat. Oleh karena itu, elemen tiga pilar harus bijak, memonitor perkembangan media sosial.
“Jangan sampai ikut-ikutan komentar dan jadi provokator. Kalau Babinsa, Bhabinkamtimas dan kepala desa ikut-ikutan komentar, tak tahu siapa pahlawannya dan pencundangnya,” ujar Dandim.
Intinya, kata Dandim, tiga pilar harus bertindak sebagai penyejuk. Jika menemukan persoalan yang mulai memanas, segera melakukan koordinasi dan laporkan ke atasan.
“Sinergitas tetap menjadi hal pokok, agar tujuan utama untuk mewujudkan Pemilu yang aman, damai dan sejuk dapat tercapai,” ujar Letkol inf Timmy.
Hadir pada Apel tiga Pilar tersebut, Sekda Bengkalis, H Bustami HY, Waka Polres Bengkalis, Kompol Ade Zamrah, Kepala Lapas Bengkalis, Maizar, Ketua KPU Bengkalis, Defitri Akbar, Ketua Bawaslu Bengkalis, Mukhlasin, Ketua MKA LAMR Bengkalis, H Zainuddin Yusuf, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Adapun yang menjadi peserta apel tiga pilar dimaksud yakni para camat bersama Kepala Desa/Lurah, anggota TNI dan Polri di seluruh Kabupaten Bengkalis. Kemudian ASN dan para pejabat eselon II dan III di lingkungan pemerintah Kabupaten Bengkalis. [rudi]