Metroterkini.com - Bupati Rokan Hilir (Rohil) Riau, H Suyatno menyampaikan kondisi keuangan daerah yang menyebabkan para honorer di rumahkan sementara.
Menurutnya saat ini kondisi keuangan Pemkab Rohil sedang mengalami defisit. Jika tidak segera dilakukan perampingan anggaran, maka akan terjadi defisit yang lebih parah. Untuk itu, dengan terpaksa merumahkan 1,280 lebih tenaga honorer.
"Guru tidak di rumahkan, yang di rumahkan sementara tenaga administrasi, mulai Januari 2019 mendatang akan dilakukan seleksi kembali sesuai kebutuhan," kata Suyatno, kemarin.
Terang Suyatno, sejumlah tenaga honorer yang jumlahnya mencapai ribuan tersebut tidak mencerminkan sikap yang baik. Bahkan sering kali tidak masuk kantor lalu minta gaji.
"ini kita ambil satu contoh, di kantor ini (honorer kantor bupati, red) jumlahnya ada 370 orang, setiap absen yang ada hanya 70 orang. Kemana yang lain. Inilah dia, jadi itu setiap tanggal 5 orang ini hidup lagi, jadi ini sementara kita rumahkan," kata Suyatno.
Sedangkan untuk gaji yang tertunda pada tahun 2017 ada tiga bulan dan tahun 2018 yang sedang berjalan sejak Juli, Agustus dan September akan dibayarkan melalui anggaran pendapatan belanja daerah perubahan tahun 2018.
Pasca dirumahkan, ratusan tenaga honorer menggelar aksi unjuk rasa di kantor Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Senin (24/2018).
Ada 3 tuntutan yang disampaikan kepada pemerintah daerah yakni, menolak kebijakan Bupati tentang merumahkan tenaga honorer Pemkab Rohil.
Segera membayar gaji tunda bayar pada tahun 2017 sebanyak tiga bulan serta tahun 2018 sebanyak tiga bulan.
Melanjutkan surat perjanjian kontrak honor kabupaten Rohil selama revisi UU ASN nomor 5 tahun 2014 yang sedang berjalan pada saat sekarang. [mus]