Metroterkini.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Kabupaten Bengkalis yang tak stabil belakangan ini dikeluhkan warga. Terkait hal ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) kesejumlah Agen Premium Minyak Solar (APMS) di Pulau Bengkalis.
Dari hasil sidak terhadap APMS Nurwati, Ujang, BLJ dan Cheng Wat (Selatbaru), ternyata ditemukan masih ada APMS yang menjual harga BBM jenis Pertalite di atas Rp7.800,- per liter. APMS tersebut menjual Pertalite berkisar Rp8.000 hingga Rp8.600, per liter. Hanya APMS di Selatbaru yang menjual Pertalite sesuai ketentuan, yakni Rp7.800, per liter.
Kepala Disdagprin Raja Arlingga melalui Kepala Bidang Pengembangan dan Perdagangan, Burhanuddin, mengatakan terkait temuan APMS menjual harga di atas harga ketentuan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak Pertamina.
Pada kesempatan itu, Disdagprin, langsung mengintruksikan agar harga Pertalite diturunkan ke level Rp7.800 per liter. Karena tidak ada alasan lagi, bahwa mereka menanggung biaya transportasi dan lainnya.
“Informasi dari pihak Pertamina, harga juga Pertalite Rp7.800 per liter. Tidak ada alasan dari APMS, biaya distribusi tidak ditanggung oleh Patra Niaga Pertamina, tapi semuanya sudah ditanggung,” ungkap Burhan
Disinggung apakah ada sanksi bagi APMS yang menjual Pertalite berkisar Rp8.000 hingga Rp8.600 per liter. Terkait hal tersebut, Burhan menegaskan kewenangan untuk memberikan sanksi berada pada pihak Pertamina.
“Tadi kita diminta oleh Pertamina nama-nama APMS yang menjual Pertalite di atas Rp7.800 per liter. Nanti pihak Pertamina yang memberikan teguran atau sanksi. Yang jelas kita sudah intruksikan kepada APMS untuk menjual Pertalite sesuai ketentuan sebagaimana yang berlaku di Provinsi Riau,” ujar Burhan. [rdi]