RSUD Bengkalis Nunggak Listrik Tiga Bulan

RSUD Bengkalis Nunggak Listrik Tiga Bulan

Metroterkini.com - Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis dr Ersan Saputra melalui Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan, H Hasbullah mengatakan bahwa RSUD Bengkalis menunggak tagihan listrik tiga bulan. Tagian selama tiga bulan itu Rp750 juta lebih.

Akibatnya, manajemen rumah sakit plat merah itu mengambil kebijakan untuk menunda pembayaran honor honorer di rumah sakit itu.

“Honor mereka baru kita bayarkan sampai bulan April. Sedangkan untuk bulan Mei apalagi Juni, memang belum dibayarkan,” aku Hasbullah, Rabu, 13 Juni 2018 menanggapi informasi yang berkembang.

Keterlambatan pembayaran honor bagi honorer untuk Mei itu, imbuhnya, disebabkan karena anggaran Kas tak mencukupi untuk memenuhi seluruh keperluan rutin di RSUD Bengkalis.

Dijelaskannya, anggaran Kas untuk bulan Mei 2018, dialokasikan membayar sejumlah keperluan, seperti biaya tagihan listrik selama tiga bulan sebesar Rp750 juta lebih.   

“Untuk tagihan listrik, kita sudah mendapat peringatan (teguran) dari pihak PLN  karena sudah tiga bulan belum membayar. Makanya dana, salah satunya tersedot untuk membayar tagihan listrik,” ungkap Hasbullah.

Selain itu, pihak RSUD Bengkalis juga harus melunasi tagihan lain sebagai penunjang operasional, yakni tagihan air dan internet serta keperluan lainnya mencapai Rp800 juta lebih.  

Dikatakan Hasbullah, meskipun honor bagi tenaga honorer pada bulan Mei 2018, belum dibayarkan, namun pihak RSUD Bengkalis tetap memperhatikan kesejahteraan. Salah satunya membayarkan uang jasa dan jaga/sore malam selama tiga bulan yang dibayarkan satu minggu jelang Lebaran.

Katanya, saat ini jumlah tenaga honorer baik administrasi maupun tenaga kesehatan di RSUD Bengkalis mencapai 245 orang. Setiap bulan biaya honor untuk semua pegawai di RSUD Bengkalis sekitar Rp700 juta.

Besarnya uang jasa dan jaga sore/malam, rata-rata mencapai Rp500 ribu hingga Rp600 ribu per bulan.

Uang jasa ini diberikan kepada petugas kebersihan dan Satpam. Sedangkan untuk dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, uang jasa yang diterima lebih besar tergantung dengan jumlah yang ditangani.

“Sedangkan untuk uang jaga sore/malam tergantung berapa hari yang bersangkutan bekerja. Total uang jasa dan jaga sore/malam yang diterima rata-rata setiap tenaga honorer sebesar Rp2,5 juta,” ungkap Hasbullah.

Terkait dengan keterlambatan honor bagi tenaga honorer RSUD Bengkalis, Hasbullah menegaskan pihaknya tidak ada niat untuk “menganiaya” keberadaan mereka. Namun karena keterbatasan anggaran, sehingga dengan berat hati harus ditunda. Meskipun demikian, kedepan pihak RSUD Bengkalis berupaya semaksimal mungkin untuk secepatnya membayarkan honor tersebut.

“Kami berharap, teman-teman honorer di RSUD Bengkalis tetap bersabar dan tetap menjalankan tugas mulia melayani masyarakat,” ungkap Hasbullah.

Sementara itu, terkait pernyataan Hj Aminah (Bendahara RSUD) yang menyatakan  jika honor bulan Mei sampai Juni, dihabiskan untuk lebaran. Hal itu pun pernyataan resmi dari RSUD Bengkalis.

“Mungkin saja  saat itu beliau bercanda, maklum saja, bulan puasa,” ujar Hasbullah seraya memohon maaf atas pernyataan dari Hj Aminah. [rdi]
 

Berita Lainnya

Index