Metroterkini.com - Ribuan massa dari Aliansi Masyarakat Cipang, Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu mulai menggelar aksi demo di depan Kantor Gubernur Riau. Begitu tiba di depan Kantor Gubri suasana langsung memanas. Sejumlah pendemo melempari seratusan aparat yang membuat pagar betis dengan botol air mineral.
Pendemo marah karena mereka tidak bisa masuk ke halaman kantor gubernur. Mereka juga meradang karena Plt Gubri Wan Thamrin Hasyim yang mereka cari tidak berada di lokasi. Sedang mengikuti Presiden Jokowi ke Bagan Sinembah, Rohil.
Beruntung suasana panas tak berlangsung lama. Seratusan aparat kepolisian pun disiagakan untuk mengawal aksi demo tidak terpancing dan berhasil mengendalikan keadaan. Dampak dari aksi tersebut, satu ruas Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru ditutup. Kendaraan dialihkan ke Jalan Cut Nyak Dien, melintas di belakang kantor gubernur.
Salah seorang orator saat mengawali aksinya mengatakan, rencana pembangunan waduk Lompatan Harimau harus dibatalkan. Karena selain akan membuat ribuan masyarakat akan terusir dari kampungnya, karena adanya konsekuensi penenggalaman empat desa yang ada di daerah Lompatan Harimau tersebut.
"Tolak pembangunan waduk, karena hanya akan menyengsarakan masyarakat. Masayarakat kami tak mau diusir, jangan tenggelamkan kampung kami," kata pendemo, Rabu (9/5/18).
Tidak hanya itu, pendemo juga sempat berkeluh kesah terkait aksi yang digelarnya untuk membela hak-hak rakyat hari ini penuh rintangan. Diantaranya, saat pengurusan izin demo dipersulit.
Kemudian saat hendak bertolak dari kampung halamannya menuju Pekanbaru, dijalan yang dilalui banyak dijumpai paku-paku yang diduga untuk menghambat rencana aksi.
"Kami ini ingin menyampaikan aspirasi masyarakat. Kenapa kami dipersulit," ujar pendemo dilansir riauterkini. [***]