Metroterkini.com - Momentum peringatan hari kartini selalu disambut dengan semarak di Indonesia. Hari lahirnya Raden Ajeng Kartini diperingati setiap 21 April selalu diperingati sebagai bentuk perjuangan emansipasi wanita.
Anggota DPD RI asal Riau DR.Hj.Maimanah Umar MA, adalah sebuah momentum untuk mengingat sosok Kartini yang cerdas dan sangat berpengaruh dalam sejarah memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.
"Kartini telah membuka cakrawala bagi kaum perempuan Indonesia zaman dahulu untuk berkiprah dalam membangun bangsa," ujarnya, Jumat (20/4/2018)
menurutnya, dimana perempuan Indonesia zaman dahulu, mereka itu dikunkung, tidak boleh keluar rumah. Ini yang digebrak oleh kartini supaya perempuan-perempuan itu tidak dirumah saja, akan tetepi mereka juga harus berjuang di luar rumah tangga.
"Kita juga melihat sekarang ini dimana sudah banyak perempuan-perempuan kita yang sudah banyak kuliah di perguruan tinggi, bahkan sudah ada yang bergelar. Nah ini tentunya diawali oleh perjuangan Kartini. Memang kartini itu didalam aktivitas saya adalah sebuah motivasi dan suatu dorongan, walaupun saya tidak hidup semasa itu. Tetapi dari buku beliau yang saya baca yang berjudul : Habis gelap terbitlah terang. Ini yang membuat saya sebagai perempuan untuk berjuang dalam membangun daerah saya Provinsi Riau ini," ungkap Maimanah.
Sementara itu Dr.Misharti, S.Ag, M.Si sebagai staf ahli yang juga putri bungsu DR.Hj.Maimanah Umar, MA, yang Insyaallah pada tahun 2019 ini akan maju sebagai calon Anggota DPD RI asal Riau juga menanggapi tentang hari Kartini ini.
"Menurut saya sosok seorang Kartini dahulu merupakan perempuan modern yang resah dan terbuka gagasanya cara berfikir untuk melawan ketidakadilan yang menimpa para kaum perempuan," papar Misharti
"Saya juga berharap kepada perempuan Indonesia harus menjadikan hari kartini sebagai momentum untuk berjuangdalam menghadapai tantangan yang akan datang,"
Perempuan Indonesia harus percaya diri dengan apa yang dimilikinya dan menjadi inspirasi dengan dengan mengeluarkan karya untuk bangsa.Sekarang sudah sudah banyak tokoh-tokoh perempuan yang berperan pada lini pengabdian tertentu. Mulai jadi legislator, senator, perwira tinggi polisi, bupati, dan lain sebagainya.
"Namun wanita jangan sampai lupa dengan kodrat kita sebagai seorang ibu, istri dan sahabat dalam keluarga," tutup Misharti. [chan]