Metroterkini.com - Kendati sudah memasuki pertengahan April 2018, namun Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis masih belum memastikan jumlah proyek fisik yang akan dilaksanakan tahun ini. Sebab, anggaran yang akan digunakan Dinas Kesehatan masih ambang pemangkasan alias rasionalisasi.
Tentang akan dilakukannya rasionalisasi anggaran ini disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Supardi kepada metroterkini.com di kantornya, Jum'at (13/4/18).
Supardi menegaskan, saat pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) yang kemudian menjadi APBD, pihaknya memasukan sejumlah proyek fisik dan pengadaan. Namun, pihak Diskes masih belum memastikan proyek mana saja yang akan dieksekusi, sebab masih menunggu rasionalisasi yang akan di lakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkalis.
"Sampai sekarang kita belum tahu, proyek mana saja yang akan kita lelang di ULP. Sebab, akan ada pemangkasan anggaran. Saya belum tahu berapa persen," kata Supardi.
Sementara dalam hal pengadaan, ungkapnya, akan diprioritaskan pengadaan obat-obatan untuk Puskesmas. Namun, sejauh ini masih belum dilakukan penghitungan itemnya.
"Yang pasti tu obat-obatan untuk Puskesmas. Namun, kita tentu akan hitung itemnya. Obat tahun lalu, sisanya berapa, dan tahun ini kita harus tambah berapa," ujarnya.
Sementara itu, ungkap Supardi, diluar proyek pisik dan pengadaan anggaran untuk gaji dan tunjangan pegawai di Dinas Kesehatan sekitar Rp50 miliar pertahun.
"Kita belum tahu pasti berapa anggaran untuk kita. Yang jelas setahun Rp50 miliar untuk gaji dan tunjangan pegawai," pungkas Supardi yang masih enggan menjelaskan berapa anggaran yang diajukan di APBD 2018 baik gaji dan proyek fisik. [rdi]