Metroterkini.com - Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama mengimbau semua orang yang mengemban jabatan pemimpin agar tidak menggunakan media sosial hingga penuh perpecahan.
Dalam wawancara dengan Pangeran Harry dari Inggris, Obama memasarkan internet berisiko kuat prasangka orang-orang dan kaya perpecahan masyarakat.
"Kita semua yang suka sebagai pemimpin mesti mencari cara membuat kembali ruang bersama di internet," kata Obama dalam wawancara BBC yang mengutip CNN pada Rabu (27/12). "Salah satu bahaya internet adalah orang-orang bisa jadi yang memiliki fitur yang berbeda." "Mereka bisa jadi terbelenggu informasi yang kuat bias mereka."
Obama tidak menyebut langsung nama Presiden Donald Trump dalam wawancaranya yang merupakan yang pertama sejak turun jabatan itu.
Walau demikian, tim campaign dan kepresidenan Trump dikarakterisasi dengan sifat blak-blakan orang nomor satu itu di Twitter.
Obama mengatakan bagaimana cara memanfaatkan kesempatan yang disediakan oleh media sosial merupakan suatu tantangan tersendiri.
"Pertanyaanya mesti terkait dengan apa kita memanfaatkan teknologi ini dengan berkat keberagaman suara, mau beda pandangan, tapi tidak berujung pada Balkanisasi masyarakat dan berkat cara untuk mencari kesamaan," kata Obama.
Saat ditanya bagaimana perasaannya sejak turun jabatan di awal tahun ini, Obama mengaku merasa campur aduk.
"Ada perasaan lengkap, dan kami sudah melakukan pekerjaan dengan mempertahankan integritas kami dan tetap utuh dan kami tidak berubah secara fundamental, saya rasa itu perasaan yang memuaskan," ujarnya.
"Itu semua bercampur dengan semua pekerjaan yang belum terselesaikan dan terjaga soal keadaan kita sedang berkembang. Namun, secara keseluruhan ada rasa tenang di sana, lebih dari yang saya perkirakan sebelumnya." [cnn]