Metroterkini.com - Golkar sudah menyiapkan sejumlah nama untuk menggantikan posisi Setya Novanto sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Beberapa sosok yang disebut layak mengganti Setnov, di antaranya Ketua Komisi I Bambang Soesatyo, Ketua Banggar DPR Azis Syamsuddin, hingga Wakil Ketua Komisi IV Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Suharto.
Tokoh lain adalah Komisi II Zainudin Amali, dan Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menurut Sekretaris Dewan Kehormatan DPP Golkar Priyo Budi Santoso, seluruh sosok tersebut dianggap memiliki kapasitas menjadi Ketua DPR meski dalam beberapa hal memiliki kekurangan.
"Kalau saya sebut tokoh potensial Ketua DPR bukan berarti mereka tidak punya kekurangan. Minimal figurnya bisa mengayomi," ujar Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Selain mengayomi, Priyo menilai sosok Ketua DPR harus diterima seluruh fraksi di DPR. Ia berkata, sosok itu harus sama seperti saat dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua DPR dahulu.
"Kami berharap tokoh baru Ketua DPR jauh lebih hebat," ujarnya.
Di sisi lain, Priyo mengaku masih mempelajari mekanisme pergantian Ketua DPR di tengah posisi Setnov yang ditahan KPK dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
Selaku Ketum Golkar definitif, Setnov masih berhak menunjuk Ketua DPR. Namun, Sekjen DPP Golkar Idrus Marham yang ditunjuk sebagai Plt Ketum Golkar, menurut Priyo, juga berwenang menunjuk pengganti Setnov di DPR.
"Kalau nanti ada penggantian, siapa yang teken? Ini ada dua versi. Hanya perasaan hati saya karena ini faktor strategis, Ketum definitif punya kekuasaan penuh meneken atau tidak," ujarnya.
Terpisah, anggota Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni menilai Bambang Soesatyo layak menjadi Ketua DPR menggantikan Setnov.
Alasannya, menurut Ahmad, Bambang sosok muda yang dapat menjaga stabilitas politik dan meningkatkan kinerja DPR.
"Kemampuannya memimpin Komisi III DPR membuktikan kapasitas sebagai sosok muda yang mempunyai kemampuan politik dan kenegaraan yang bagus,” ujar Sahroni dalam pesan singkat.
Ia juga menilai, Bambang mampu berkomunikasi dengan luwes dan mampu menciptakan komunikasi efektif antara Komisi III dengan penegak hukum selaku mitranya.
Selain masuk bursa Ketua DPR, nama Bambang selama beberapa pekan terakhir juga menguat sebagai kandidat Ketum Partai Golkar.[mer-cnn]