Metroterkini.com - Pertengkaran yang nyaris adu fisik dua wakil rakyat di Riau, yaitu Suhardiman Amby dengan Kordias Pasaribu di bandara Sultan Syarif Kasim pada Senin malam, 30 Oktober 2017. Menurut Kordias ini awal ceritanya, yang mengakibatkan keributan itu terjadi, namun buatnya bukanlah masalah yang harus dibesar-besarkan.
Dalam pemberitaan sejumlah media di Riau, Suhardiman Amby mengaku Kordias telah dilempar gelas dan menyebut ada unsur SARA. Menurut Kordias Pasaribu tudingan tersebut tak sepenuhnya benar.
"Saya ingin meluruskan kejadian tersebut. Hal ini berawal dari rapat Badan Musyawarah (Banmus) Senin, 30 Oktober," ujarnya.
Menurutnya saat dirinya memimpin rapat, ia menyampaikan dan saling mengingatkan kepada sesama koleganya untuk tidak mengirim foto-foto yang dapat memicu keresahan, bahkan dapat dikategorikan berita bohong (hoax) di grup Whatapps sesama anggota DPRD Riau.
Bahkan foto-foto tidak senonoh apalagi bermuatan isu SARA. Karena hal tersebut bertentangan dengan semangat pemerintah untuk melawan berita hoax dan melawan aksi pornografi.
"Saya menyadari jika sudah duduk di legislatif tidak ada perbedaan dari partai apa dan suku apa. Kita sudah mewakili rakyat ya menghilangkan perbedaan itu, apalagi sampai kita memicu konflik yang tidak baik akibat pengiriman gambar atau pornografi di grup media yang berisikan 65 orang wakil rakyat di DPRD Riau ini," tambahnya.
Hal itu sampaikanya di rapat Banmus untuk saling mengingatkan sesama wakil rakyat, "kita kan wajib saling mengingatkan".
Terkait adanya berita di media siber lokal yang menuliskan bahwa sempat nyaris terjadi adu jotos tersebut, Kordias meluruskan bahwa itu berawal dirinya mengajak rekan-rekannya sesama anggota dewan untuk menaiki pesawat.
Pasalnya saat itu, pesawat yang akan mereka tumpangi segera berangkat berdasarkan panggilan dari pihak Bandara, adalah panggilan terakhir melalui pengeras suara.
Menurut Kordias, ketika itu Suhardiman Amby berteriak dengan kata-kata menghardik. "Kurang-kurangi tensi tu," teriak Suhardiman Amby seperti ditirukan Kordias. Hal itu terulang sampaikan dua kali.
Untuk memastikan maksud dari pernyataan Suhardiman tersebut, Kordias mengaku menghampiri Suhardiman. Namun Suhardiman menghardiknya, dengan nada meninggi. "Mau apa kau, main kita (mengajak berkelahi, red). Begitu beliau berteriak," kata Kordias seperti dilansir dari riauterkini.
Kordias mengaku sempat terpancing hardikan Suhardiman Amby, beruntung ada beberapa anggota DPRD Riau yang sama-sama hendak ke Jakarta melerai keduanya. Kesalah-pahaman antara Kordias dan Suhardiman Amby saat itu dapat diredakan.
"Saya pahami dari kondisi tersebut bahwa kita sesama wakil rakyat ini mungkin terlalu banyak beban kerja hingga banyak hal dapat mempengaruhi sikap, saya juga bisa memaklumi hal tersebut, bagi saya persaudaraan lebih penting dan selalu menjaga kekompakan," tambah Kordias.
Meskipun sempat dihardik kata Dias dirinya masih menyempatkan diri untuk bertegur sapa dengan Suhardiman. "Ya benar saat melewati tempat duduk beliau di kelas bisnis saya sapa beliau karena ketika itu saya dapat kursi ekonomi di belakang," ujarnya.
Kordias mengaku tetap menjaga hubungan baik sesama dewan, tidak ada perlu hal yang dibesar-besarkan, apalagi sampai memicu permusuhan.
"Sebagai bangsa yang besar dan menganut ideologi Pancasila kita tidak boleh terpecah belah," tutup Kordias. [**]