Metroterkini.com - Media Internasional menyoroti berita Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang ditolak otoritas Amerika Serikat (AS) untuk masuk ke Negeri Paman Sam.
Seperti media Reuters yang memberitakan penolakan itu dengan judul 'Indonesia demands answers after military chief denied U.S. entry'. Artikel itu memuat tentang Indonesia hendak mengirimkan nota diplomatik ke Menlu AS dan mengundang Dubes AS di Indonesia untuk menjelaskan penolakan tersebut.
Sementara AFP memuat judul 'Indonesia says military chief barred from US, seeks explanation' juga memberitakan yang sama. Gatot berangkat ke AS untuk menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang akan dilaksanakan pada 23 dan 24 Oktober besok di Washington DC. Undangan itu dikirim oleh Jenderal Joseph F Duford dari AS.
Beberapa saat sebelum Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berangkat dengan maskapai Emirates pada Sabtu (20/10/2019) kemarin, Panglima mendapat pemberitahuan dari Custom and Border Protection AS bahwa dia tak boleh memasuki wilayah AS. Padahal, kata Wuryanto, keberangkatan ini juga merupakan keberangkatan Gatot selaku utusan dari Presiden Jokowi.
Tak cuma Reuters dan AFP, media internasional lain yang memberitakan soal penolakan Jenderal Gatot ke AS itu seperti The Washington Post, dan The Sydney Morning Herald.
Terkait hal ini, Dubes AS untuk Indonesia Joseph Donovan telah berbicara via telepon dengan Menlu Retno Marsudi via telepon mengenai penolakan AS terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Donovan meminta maaf.
"Dubes Joseph Donovan telah meminta maaf ke Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas ketidaknyamanan Jenderal Gatot," demikian pernyataan Kedubes AS untuk Indonesia, Minggu (22/10/2017).
Staf Kedubes akan tetap berkomunikasi terus dengan staf Gatot. Pihak Kedubes AS mengklaim akan tetap berupaya agar Gatot bisa ke AS untuk menghadiri acara tersebut di atas.
Sayangnya, Kedubes AS tidak menjelaskan secara rinci apa yang menyebabkan Gatot ditolak masuk ke AS. [mer-dtc]