Metroterkini.com - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, saat ini tengah berupaya mendorong Kepala Desa agar mendirikan dan mengembangkan Pustaka Desa (Pusdes). Langkah ini untuk menggugah minat baca masyarakat.
Hal ini dikatakan Plt Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkalis melalui Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pemberdayaan Kegemaran Membaca, Hj. Yana Susilayeni, diruang kerjanya, Senin (16/10/17) di ruang kerjanya.
Menurut Yana, minat baca masyarakat Bengkalis masih rendah. Untuk menggugah minat baca masyarakat salah satunya dengan adanya pustaka disetiap desa.
Untuk merealisasikan itu, pihaknya akan membahas dan menekan memorendum of understanding (MoU) dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD).
MoU itu akan dilakukan saat pembukaan pameran buku yang akan digelar 23 Oktober nanti.
Untuk pengembangan perpustakaan di seluruh desa di Kabupaten Bengkalis, pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip juga telah menyurati kepala desa.
Mengenai dana operasional dan pengadaan buku Pustaka Desa, kepala desa bisa menggunakan anggaran dana desa (ADD).
"Untuk oeprasional dan pengadaan buku, Kades menggunakan ADD," kata Yana yang beru Januari lalu menjabat Kabid Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pemberdayaan Kegemaran Membaca, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bengkalis.
Terkait sosialisasi pembangunan Pusdes, Yana bekerjasama dengan unit pelayanan teknis (UPT) Dinas Perpustakaan dan Arsip.
Kerjasama dimaksud untuk mengumpulkan kepala desa di UPT.
"Kita akan bekerjasama dengan UPT untuk mengumpulkan para kepala desa terkait pengembangan perpustakaan desa," kata Yana.
Kendati pihaknya gencar mensosialisasikan pentingnya Pusdes. Namun, Dinas Perpustakaan dan Arsip tidak dibenarkan melakukan pengadaan buku untuk Pusdes.
"Fungsi kami (Dinas) hanya pengawasan dan sosialisasi. Namun, berdasarkan peraturan, ami (Dinas) tidak dibenarkan melakukan pengadaan buku," ujarnya.
Yan membeberkan, saat ini sudah ada beberapa desa yang membangun pustaka desa, seperti Desa Jangkang, Air Putih dan Siak Kecil. Namun, masih perlu pembinaan.
Selain itu, kedepan Dinas Pustaka dan Arsip akan mengembang menyediakan buku secara online agar masyarakat lebih gampang mencari buku yang diperlukan.
"Kita tengah berusaha meningkatkan minat baca masyarakat. Mereka memang ada yang punya Android. Tapi yang mereka buka games. Padahal, aplikasi di Android banyak, namun, yang baru mereka manfaatkan hanya medsos dan games. Kedepan kita akan menyediakan buku secara online," kata Yana sembari membuka aplikasi di Androidnya. [rdi]