Hadiri Acara Golkar, Mahasiswa Tuntut Kadisdik Riau Mundur

Hadiri Acara Golkar, Mahasiswa Tuntut Kadisdik Riau Mundur

Metroterkini.com - Aksi unjukrasa sekitar 10 orang mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terpaksa harus dibubarkan paksa oleh aparat Kepolisian dan Satpol PP. Aksi demo Mahasiswa dinilai telah memprovokasi aparat, di Kantor Disdik Riau, Senin (2/10/2017).

Koordinator aksi demo, Amri, mengatakan, ia bersama kawan-kawannya menyampaikan aspirasi sebagai mahasiswa yang peduli terhadap pendidikan, yang tidak ingin ditumpangi oleh politik.

"Sudah jelas-jelas itu kadisnya berpolitik, kami minta kadis mengundurkan diri dari jabatannya. Kami akan turun lagi jika tidak ada jawaban dari Kadis. Ini sudah melanggar undang-undang, ASN yang berpolitik praktis," tegas Amri.

"Kalau berbicara dengan Sekretaris percuma saja tidak ada jalan keluar. Kami akan kawal terus sampai ada tindak lanjutnya, ASN tidak boleh berpolitik praktis," tegasnya.

Sekretaris Disdik Riau, Ahyu Suhendra, yang menemui langsung mahasiswa menjelaskan bahwa Kadisdik Riau Riau saat ini sedang tugas luar kota, ke Medan Sumatra Utara. Dan tidak mungkin dipaksakan hadir di hadapan mahasiswa.

"Kita sudah jelaskan Pak Kadis lagi tugas di Medan, tapi mereka tidak percaya, tetap saja mau swiping. Sebagai mahasiswa seharusnya berpikiran positif. Tidak mungkin kami menahan Kadisdik," ujar Ahyu.

Dijelaskan Ahyu, aksi demo yang dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa tersebut, diduga ada yang membekingi. Demo mahasiswa yang tak jelas tuntutannya yang meminta Kadisdik mundur karena telah ikut berpolitik praktis, saat menghadiri raker Golkar beberapa minggu yang lalu.

"Demo ini tak jelas apa yang dituntut kalau memang salah silahkan adukan saja ke hukum. Sampaikan, jangan turun ke lapangan dan jangan sampai ada kekerasan kita berharap mahasiswa kita ini berintegritas. Mahasiswa yang mendukung kita lihat positifnya," kata Ahyu.

Dijelaskan Ahyu, terkait dengan kehadiran Kadisdik dan beberapa OPD yang lain, tidak ada yang salah dan tidak menyalahi undang-undang. Disdik saat itu diundang sebagai narasumber dan partai politik lainnya juga diperbolehkan untuk mengundang Disdik untuk mengekspos capaian Disdik dalam pembangunan.

"Disdik diundang dan itu wajar. Partai itu kan bagian dari masyarakat. Sejauh mana capaian pendidikan di Riau ke depan dan memajukan pendidikan Riau. Terkait dengan foto-foto yang beredar, itu foto sebagai laporan dari OPD. Mungkin mahasiswa ini ada yang menunggangi, apa yang mau didemo," jelasnya. [**]
 

Berita Lainnya

Index