Metroterkini.com - Badai Irma yang berkecepatan 295 kilometer per jam memorak-porandakan sejumlah pulau di Karibia sejak Rabu (6/9) hingga menewaskan sembilan orang.
Otoritas Perancis melaporkan enam orang tewas di Pulau St Martin dan dua korban lainnya berasal dari Pulau St Barts.
Topan berkategori 5 ini menerjang pulau-pulau lainnya termasuk Barbuda dan Pulau Virgin Inggris.
Barbuda menderita dampak paling buruk dari badai ini. Perdana Menteri Gaston Browne mengatakan sekitar 90 persen bangunan rusak setelah diterjang topan tersebut.
Sebab, inti badai tersebut benar-benar langsung melintas di atas Barbuda sekitar Rabu petang pukul 18.00 waktu setempat.
Pulau berpenduduk 1.800 orang itu lumpuh seketika, menyebabkan sebagian warganya tidak bisa beraktivitas dan berkomunikasi karena menara-menara tumbang.
"Dampak kerusakan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dan benar-benar merusak," kata Browne, Kamis (7/9).
Badai Irma merupakan satu dari tiga badai aktif yang saat ini uncul di perairan Atlantik.
Menurut Pusat Badai Nasional AS, Irma menjadi badai yang terkuat sepanjang sejarah di wilayah Karibuia dan Teluk Meksiko.
Diberitakan CNN, sejumlah wilayah lainnya seperti Puerto Rico, Republik Dominika, Haita, Kepulauan Bahama, Pulau Turks dan Caicos juga telah mengeluarkan peringatan badai.
Pada Kamis pagi, pusat badai bergerak dengan kecepatan 225 kilometer di barat laut San Juan, Puerto Rico.
Meski arah pergerakan badai Irma masih belum jelas, sejumlah ramalan cuaca meyakini angin topan tersebut bisa beregrak menuju daratan Amerika Serikat seperti Florida, terhitung akhir pekan ini.
Otoritas Florida dan sejumlah wilayah di sekitarnya pun tengah mengeluarkan peringatan dan mulai melakukan evakuasi hingga menutup sejumlah sekolah dan kantor. [cnn]