Metroterkini.com - Keberadaan kapal pukat tarik di perairan Panipahan Rokan Hilir Riau membuat nelayan resah dan bingung. Pasalnya keberadaan kapal pukat itu setidaknya mempengaruhi hasil tangkapan nelayan tradisional.
Salah satu nelayan jaring batu Pak Malong Tambin mengungkapkan kepada metroterkini.com, Rabu (30/8/2017), pukat tersebut sudah banyak yang beroperasi hingga laut Pasir Limau Kapas.
"Ini membuat kami bingung dan resah karena sangat menggangu aktivitas nelayan jaring batu seperti biasanya bukan hanya ikan yang mereka tangkap tanah pun ikut hancur dihantam pukat tarik tersebut karena mereka mencari ikan dengan bahan peledak," ujar Pak Malong.
Nelayan lain pun mengungkapkan hal yang sama, salah satu kapten pukat kapal apung, Adi juga menyampaikan agar pemerintah atau pihak yang berwenang meninjau keberadaan pukat tarik ini, terutama pemerintahan di wilayah perairan Rohil.
Para nelayan meminta pemerintah agar meninjau keberadaan pukat tarik tersebut karena merusak serta menggangu tangkapan nelayan tradisional.
Pantauan metroterkini, beberapa bulan lalu sudah pernah ada yang ditangkap nelayan panipahan dan karena rasa geram melihat kapal pukat tarik tersebut dan langsung mereka bakar, namun kejadian tersebut tidak membuat mereka jera.
Para nelayan Panipahan berharap pemerintah setempat cepat bertindak karena mata pencarian masyarakat di panipahan bagan siapi api ini mayoritas sebagai nelayan dan daerah ini dikenal sebagai daerah penghasil ikan terbesar.
Sehingga kapal pukat tarik yang membuat resah warga tersebut cepat ditindak dan tidak lebih jauh merusak alam. [mus]