Metroterkini.com - Ribuan korban warga Inhu Riau, yang diduga tertipu oleh pimpinan cabang Yayasan Amalillah Kabupaten Inhu, dengan modus investasi ilegal alias bodong. Yayasan melalui pimpinan cabang menjanjikan bonus dan pembagian kepada para anggotanya yang telah menginvestasi sejumlah uang, namun kenyataanya tidak pernah ada.
Merasakan dirugiakan, korban akhirnya membuat ke polisi dengan bukti laporan polisi: LP/113/VII/2017/RIAU/ RES INHU, tanggal 29 Juli 2017, dengan terlapor Lisani,S.Hut, yang juga seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang masih aktif bertugas di kantor lurah Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Inhu, Riau.
Tidak hanya Lisani, seorang pegawai negeri sipil, setelah ditemukan berdasarkan struktur organisasi Yayasan Amalillah secarik kertas tercantum nama Jeni Marsiah,S.Pd seorang guru di sekolah menengah Siberida.
Kegiatan investasi bodong itu terungkap saat pengurus Yayasan Amalillah tidak bisa memberikan bukti yang dijanjikan. Untuk itu, para aktivis siap membantu kinerja Polres Inhu, untuk mengumpulkan bukti-bukti, serta menyerahkannya ke pihak berwajib.
"Kasus ini tidak bisa diperlambat keburu para pelaku memiliki waktu luang untuk kabur. Bersama masyarakat kita akan mengungkap pelaku penipuan yang terlilit kasus Yayasan Amalillah," terang Sekum Aktivis KPK Anas, Rabu (02/8/2017).
Harapan Anas, polisi segera mengambil langkah jemput bola. Kasus ini merupakan atensi oleh pihak kepolisian selaku penegak hukum.
Kapolres Kabupaten Indragiri Hulu, AKBP Arif Bastari S.I.K kepada metroterkini.com, tarkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan Lisani pimpinan cabang Yayasan Amalillah, menegaskan kepada anggota bahwa, kasus ini harus ditindak lanjuti, sebelum banyak korban lagi yang tertipu.
Dalam kasus ini, pimpinan Yayasan Amalillah Lisani,S.Hut sudah menarik ratusan ribu pengikut dan mengumpulkan dana ratusan juta rupiah bahkan miliaran. Lisani juga memberikan angin surga pada semua makmum.
Lisani dalam mengajak makmun, selalu menjanjikan korbanya dengan bonus uang bahkan mobil mewah. Salah satu korban adalah Zumrowi, yang mengaku diiming-imingi mobil namun hingga kini mobil yang dinanti-nanti tidak kunjung datang.
Masyarakat berharap terhadap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan warga dan telah merugikan dan meresahkan warga. Korban Yayasan Amalillah yang tertipu minta polisi segera mengusut Lisani sampai tuntas. [ysn]