Metroterkini.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengindikasikan bahwa status darurat militer di Mindanao tidak akan dicabut sebelum pidato nasionalnya atau yang dikenal dengan State of the Nation Address (Sona). Pidato tersebut dijadwalkan berkumandang pada 24 Juli 2017.
Sebagaimana dikutip dari Okezone, Minggu (9/7/17) status darurat militer sesuai dengan keputusan presiden seharusnya akan berakhir pada 22 Juli. Batas 60 hari status tersebut hanya berselang dua hari sebelum pidato nasionalnya.
Indikasi itu terungkap pada kunjungan Duterte ke Kota Iligan pada Jumat 7 Juli 2017. Kunjungan tanpa pengumuman itu sengaja dilakukan untuk menengok tentara yang berdinas di 2nd mechanised infantry Brigade.
“Tidak,” jawab Duterte terkait apakah ia akan segera menarik darurat militer di Mindanao. Ia menegaskan bahwa keputusannya tentang status darurat tersebut bergantung pada rekomendasi dari Angkatan Bersenjata Filipina.
Presiden berjuluk The Punisher itumenuturkan, akan terus berkonsultasi dengan militer yang mengklaim bahwa situasi di Kota Marawi masih kritis. “Jadi, saya harus mengandalkan kata-kata Angkatan Bersenjata dan polisi karena merekalah yang menjaga agar Republik ini tetap sehat dan hidup,” tambah Duterte.[**]