25 Hektar Wilayah TNTN Dibakar Perambah Hutan

25 Hektar Wilayah TNTN Dibakar Perambah Hutan

Metroterkini.com - Ditengah cuaca yang tidak menentu, saat memasuki musim kemarau yang diselingi hujan tahun ini, wilayah Taman Nasional Tesso Nilo di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau terbakar. Luas wilayah yang terbakar sekitar 25 Hektare dan diketahui oleh tim patroli gabungan polisi, TNI, dan Regu Pemadam Kebakaran PT Arara Abadi.

"Telah dijumpai lahan seluas kurang lebih 42 Ha yang sudah ditebas, dan yang sudah terbakar sekitar 25 ha," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Minggu.

Lanjut Guntur Aryo Tejo, belum diketahui siapa pemilik lahan tersebut yang meskipun berada di wilayah TNTN, yang sudah berubah fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. 
Hal tersebut ditemukan pada Sabtu (10/6/2017) saat melakukan pencarian titik panas. Saat itu api sudah padam namun dilahan masih mengeluarkan asap. Kendalanya tidak ada sumber air di lokasi dan sulitnya akses jalan menuju lokasi kebakaran. Dengan perjalanan menggunakan roda dua saja jarak tempuh lebih kurang 5 jam dari Pangkalan Kuras.

Masih menurut Guntur yang juga mantan Kapolres Pelalawan ini, pencarian dilakukan oleh tim gabungan dipimpin langsung Kapolsek Pangkalan Kuras Kompol Ali Ardi dan Kimandan Daerah Militer Danramil Kapten Diding S. 

Sebanyak empat orang Regu Siaga Karhutla Polsek, dua orang anggota Koramil Pangkalan Kuras, serta dua orang tim RPK PT AraraAbadi Distrik Nilo. "Kegiatan pencarian titik panas berakhir pukul 17.00 WIB," ungkap Guntur.

Sebelumnya diketahui pada Jumat pagi (9/6/2017) Badan Metereologi Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi ada 70 titik panas di Sumatera. Di Riau ada 11 dengan lima diantaranya berada di Kabupaten Pelalawan.

Kemudian pada sore harinya titik panas di Pelalawan itu berkurang menjadi dua saja. Pada Sabtu (9/6/2017) pagi masih ada dua titik panas dan hingga sore harinya malah meningkat jadi empat. TIm gabungan terus memburu titik panas untuk dilakukan penanggulangan. [**]

Berita Lainnya

Index