Pindah dari Sialang Bungkuk, Napi Baru Kembali Dipungli

Pindah dari Sialang Bungkuk, Napi Baru Kembali Dipungli

Metroterkini.com - Persoalan pungli di Rutan dan Lapas bukan persoalan baru, karena sampai sekarang belum ada yang mampu menghentikanya, akibat mental para petugasnya. Seperti yang saat ini dialami keluarga tahanan dan narapidana kembali mendatangi Rumah Tahanan KElas II B Jalan Sialang Bungkuk Pekanbaru, Senin (8/5/17). 

Selain ingin memastikan nasib keluarganya yang di di dalam sana, ada juga yang melaporkan nasib saudarannya yang ikut kabur dan sudah ditangkap serta dipindah ke Rutan atau Lembagan Pemasyarakatan lain.

Salah seorang keluarga napi adalah Susanti, warga Pekanbaru ini mendatangi Rutan Sialang Bungkuk. Ia mengaku anaknya terpidana kasus penjambretan yang sudah dipindah ke Rutan Pasirpangaraian. Masalahnya, anaknya kini harus tidur di toilet karena di Rutan tempatnya dipindah, keluarganya kembali jadi korban pungutan liar atau Pungli petugas. 

“Anak nelpon dari Pasir dan bilang kalau petugas minta uang dua juta. Sekarang dia terpaksa tidur di toilet sampai uang dua juta kami berikan pada petugas,” keluh wanita tersebut dengan mata berkaca-kaca. 

Susanti menceritakan, bahwa anaknya sebenarnya tak mau melarikan diri, namun karena dipaksa tahanan lain dan diancam akan dipukuli jika tak ikut lari, ia pun terpaksa ikut melarikan drii. 

“Karena itu hanya berdiri di depan pintu tahanan dan langsung tertangkap petugas karena anak saya itu sebenarnya terpaksa kabur, karena dipaksa akan dipukuli tahanan lain kalau tak ikut lari,” tuturnya. 

Susanti juga tak terima anaknya dipindahkan ke Rutan Pasirpangaraian, karena putusan pengadilannya di Pekanbaru, mestinya di penjara di Pekanbaru. Terlebih ia tak memiliki keluarga di Pasirpangaraian. Situasi tersebut akan semakin menyulitkan dirinya yang seorang janda.

Tadi Susanti sempat bertemu dengan Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Kehakiman (Kumham) Riau Ferdinas Siagian dan mendapatkan janji masalah anaknya akan dituntaskan hari ini tanpa adanya biaya sepeser pun. 

“Saya berharap janji Pak Kanwil tadi benar-benar terlaksana. Hari ini anak saya tak lagi tidur di toilet dan kami tak perlu mengeluarkan uang,” harap Susanti.

Dalam kesempatan tersebut Susanti juga menjelaskan, bahwa saat berada di Rutan Sialang Bungkuk ia juga selalu menjadi korban Pungli. Untuk mendapatkan ruang tahanan harus bayar Rp500 ribu. Untuk setiap kunjungan harus bayar Rp50 ribu dan sebungkus rokok. [red-rtc]

Berita Lainnya

Index