Studi: Konsumsi Keju Memperpanjang Usia

Studi: Konsumsi Keju Memperpanjang Usia

Metroterkini.com - Di balik rasanya yang lezat, selama ini keju dipandang punya efek buruk terhadap kesehatan. Namun, baru-baru ini sebuah riset menemukan, ternyata keju tidaklah sejahat itu.

Aged cheese atau keju matang seperti cheddar, brie dan parmesan justru dapat meningkatkan harapan hidup dan mencegah kanker hati. Dilansir dari Igourmet, aged cheese adalah keju yang sudah disimpan di gudang penyimpanan selama lebih dari enam bulan.

Sebuah studi dari Universitas A&M Texas menemukan keju jenis ini mengandung senyawa spermidine yang berfungsi untuk menghentikan replikasi sel hati yang rusak.

Senyawa ini punya kemampuan untuk mencegah fibrosis hati. Fibrosis hati adalah awal dari sirosis, yakni kondisi di mana terjadi pembentukan jaringan fibrosa berlebihan akibat peradangan dan matinya sel hati.

Selain fibrosis hati, senyawa spermidine juga mencegah hepatocellular carcinoma (HCC), yakni bentuk paling umum dari kanker hati.

Dilansir dari The Independent, setelah memeriksa pemberian spermidine pada tikus putih sepanjang hidup si tikus, peneliti menemukan bahwa harapan hidup mereka meningkat hingga 25 persen.

The Express melaporkan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menerapkan temuan ini pada manusia. Dan jika bisa, ini bisa membantu manusia untuk meraih usia 100 tahun, dibanding harapan hidup sekarang yakni 81 tahun.

Para ahli juga menemukan, konsumsi makanan seperti jamur, kedelai, dan biji-bijian secara teratur juga bisa punya efek 'memperpanjang usia'.

Menurut asisten profesor di Universitas A&M Texas, Leyuan Liu, memotong konsumsi kalori secara besar-besaran, memperketat asupan methionine (sejenis asam amino yang ditemukan pada daging dan sumber protein lain) dalam diet dan menggunakan obat rapamycin terbukti memperpanjang usia vertebrata.

"Tetapi makan sedikit dan tidak makan daging tidak akan diterima oleh populasi pada umumnya, sementara rapamycin digunakan untuk menekan sistem imun manusia. Oleh karena itu, spermidine mungkin pendekatan yang lebih baik," tambahnya. [cnn]

Berita Lainnya

Index