Metroterkini.com - Debat kandidat dalam pemilihan kepala daerah dinilai penting karena bisa membuat calon pemilih lebih rasional.
Menurut Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan, saat ini masih banyak warga yang menentukan pilihan hanya berdasarkan pada kesamaan identitas. Dengan debat, warga akan disuguhi program kerja oleh para kandidat langsung.
"Debat jadi esensial, penting, orang menjadi terbuka dan berpikir kritis konstruktif dan rasional," kata Ari di sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (27/1).
Khusus untuk Pilkada DKI Jakarta, pemilih dinilai sudah banyak yang cerdas. Ari mengatakan, kondisi pemilih seperti ini adalah modal penting untuk menjadikan pilkada menjadi lebih baik.
Ia mencontohkan debat pertama lalu di mana dampak positif sudah terlihat. Dalam perbincangan di media sosial, orang mulai membicarakan isi debat, tidak melulu soal identitas tiga pasangan calon.
Ari justru mengkhawatirkan soal survei elektabilitas calon yang marak pascadebat. Menurutnya, survei kini tak lagi dilihat sebagai cara untuk memetakan suara tetapi untuk mobilisasi pemilih.
Karena itu ia berharap publik cerdas dalam membaca hasil survei. "Yang terjadi sekarang perang hasil survei," katanya.
Tiga pasangan calon Pilkada Jakarta saat mengangkat isu populer. Pasangan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengusung jargon "Jakarta untuk Rakyat". Sementara pasangan nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat punya jargon "Kerja". Pasangan terakhir Anies Baswedan-Sandiaga Uno mempunyai jargon "Maju Kotanya, Bahagia Warganya".
Ketiganya akan beradu program malam ini dalam debat kedua. Tema debat kali ini adalah reformasi birokrasi, pelayanan publik dan penataan kawasan perkotaan. Debat akan dipandu dua moderator yakni Tina Talisa dan Eko Prasodjo. [mer-cnn]