Warga Harus Berjuang untuk Melewati Jalan di Palika

Warga Harus Berjuang untuk Melewati Jalan di Palika

Metroterkini.com - Kondisi pemukiman warga di kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Riau, cukup memprihatinkan. Mereka masih minim fasilitas, mulai jalan, air sampai penerangan listrik belum menyentuh warga di daerah kepenghuluan (desa) Pasir Limau Kapas.

Mereka hidup diatas rumah tiang pancang diatas bantaran laut di wilayah pesisir pulau Sumatera dengan segala resiko yang selalu mengintai. Jalan penghubung antara rumah ke rumah warga hanya mengandalkan jembatan kecil dari kayu diatas tonggak yang dibangun warga seadanya. Jelas kondisi ini sangat berbahaya karena berada diatas air dan sangat rawan bagi anak kecil dan orang tua.

Namun kondisi ini telah mereka lalui sejak dahulu kala, karena mereka bertahan hidup dari hasil laut sebagai nelayan sampai saat ini dan telah mereka jalani secara turun temurun. Belum lagi persoalan air bersih untuk kebutuhan hidup, mereka hanya mengandalkan air tadah hujan serta minimnya penerangan listrik PLN seperti layaknya daerah lain.

Kondisi ini sudah mereka anggap biasa, karena mereka tidak banyak berharap dari pemerintah. Dari pergantian presiden sejak zaman Soeharto sampai saat ini, era Presiden Jokowidodo, kehidupan mereka tidak berubah. "Kalau tak buat jalan sendiri, tak bisalah kita jalan," ungkap Along.

Seperti jalan utama di desa Sungai Tengar di Kepenghuluan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Riau, jalan utama warga yang terletak di dusun 03, Rw/Rt 06/01, setidaknya ada sekitar 300 meter jalan pelantaran dari kayu dengan lebar 2 meter yang dibangun masyarakat saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Kayu jalan pelantaran ini sudah tidak layak karena dimakan usia, dengan paku jembatan yang sudah mulai menonjol dan karatan terlihat dimana-mana. 

Ditambah sulitnya memperoleh bahan baku kayu alam, jalan ini tentunya menunggu runtuh dan masyarakat sangat berharap ada pihak-pihak terkait seperti Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir untun membangunya secara permanen. Ironisnya, diujung jalan ini ada kantor Pos Pembantu Angkatan Laut untuk wilayah Panipahan.

Menurut salah seorang warga Sungai Tengar, Along kepada metroterkini.com, Selasa (20/12/2016) jalan yang ada saat ini, terakhir dibangun pada 2008  silam. Warga saat ini, katanya hanya mengharap perhatian pemerintah dan secepatnya bisa dibangun karena jalan inilah satu-satunya yang menghubungkan antara warga dan sebagian besar bagian jembatan ini sudah banyak yang ikat dengan tali oleh warga agar tidak lepas dari satu bagian dengan bagian lainya karena lapuk dimakan usia. [mustar]

Berita Lainnya

Index