Metroterkini.com - ISIS mengklaim mahasiswa keturunan Somalia yang meluncurkan serangan di Ohio State University yang melukai 11 orang merupakan "tentara" kelompok militan itu. Klaim ini diluncurkan ISIS di tengah penyelidikan polisi soal motif pelaku serangan, yang diduga terkait dengan terorisme.
Klaim itu diluncurkan ISIS melalui media Amaq News Agency yang pro-militan. Dalam laporan Amaq, ISIS menyebut Abdul Razak Ali Artan, mahasiswa logistik di kampus itu, meluncurkan serangan berdasarkan panggilan dari ISIS untuk bertindak.
"Dia melakukan operasi itu sebagai respons terhadap panggilan dari ISIS untuk menargetkan warga negara koalisi internasional," bunyi laporan Amaq, yang diterjemahkan oleh kelompok pemantau perang, SITE, dikutip dari AFP.
Serangan itu terjadi pada Senin (28/11) siang waktu setempat, ketika Artan menabrakkan mobil yang dikendarainya di kerumunan pejalan kaki. Setelah menghentikan mobilnya, ia kemudian turun dan menyerang menggunakan pisau daging yang dibawanya.
Artan kemudian berhasil dilumpuhkan oleh petugas keamanan dan tiga tembakan. Petugas sempat meminta Artan untuk meletakkan senjatanya, namun pemuda itu menolak.
Informasi soal latar belakang Artan menyebabkan pihak berwenang meneyelidiki kasus ini sebagai dugaan tindak terorisme. Otoritas AS tengah mengumpulkan bukti terkait dugaan pemuda berusia 18 tahun itu terinspirasi oleh propaganda jihad.
Keluarga Artan tinggal di AS secara legal. Berasal dari Somalia, mereka melalui Pakistan untuk mencapai AS pada 2014. Ia mengenyam studi di Ohio State Univeristy sebagai mahasiswa pindahan tahun ketiga di jurusan manajemen logistik.
Profil soal Artan pernah dimuat dalam surat kabar yang dikelola oleh kampus pada Agustus lalu dalam seri artikel "Manusia dari Negara Bagian Ohio".
Dalam tulisan itu dijabarkan bahwa ia baru saja dipindahkan dari Negara Bagian Columbus dan mengaku kesulitan mendapatkan tempat untuk beribadah dengan tenang.
"Saya ingin berdoa di tempat terbuka, tapi saya takut dengan segala sesuatu yang terjadi di media. Saya seorang Muslim, tapi [Muslim] tidak seperti apa yang digambarkan di media.
"Jika mereka melihat saya, seorang Muslim yang berdoa, saya tidak tahu apa yang ada di pikiran mereka, dan apa yang akan terjadi," ujarnya.
Dalam akun Facebook yang diduga milik Artan terdapat sejumlah keluhannya terhadap Amerika Serikat.
"Aku tidak tahan lagi. Amerika! Berhenti mengganggu negara-negara lain, khususnya umat Islam. Kami tidak lemah. Kami tidak lemah, ingatlah," bunyi tulisan yang diduga ditulis Artan dalam Facebook-nya, dikutip dari CNN.
"Jika Anda ingin kami umat Islam meluncurkan serangan tunggal, maka ciptakanlah perdamaian. Kami tidak akan membiarkan Anda tidur kecuali Anda memberikan ketenangan kepada umat Islam," tuturnya.
Pada akun media sosialnya, Artan juga menyebut Anwar al-Awlaki, tokoh Al-Qaeda kelahiran AS yang tewas dalam serangan drone di Yaman, sebagai pahlawan. [**]