Tips Meredam Emosi Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan

Tips Meredam Emosi Agar Anak Tak Jadi Pelampiasan

Metroterkini.com - Berbagai masalah terjadi. Tak pelak, pikiran ayah dan ibu pun penat. Belum lagi, anak dirasa bertingkah. Jika seperti itu, jadi hal yang susah-susah gampang untuk para orang tua mengendalikan emosinya.

Pada prinsipnya, peran suami dan istri sangat penting untuk mereka agar peduli dengan kondisi emosinya. Demikian disampaikan psikolog anak dan keluarga dari Pion Clinician, Astrid W.E.N, MPsi, Psikolog. Sehingga, ketika suami atau istri sedang lelah sekali, jangan lupakan me time.

"Jangan lupa relaxing time di mana suami atau istri memang punya waktu khusus. Misalnya untuk saling curhat atau curhat dengan teman. Bisa juga dia melampiaskan (kepenatan) itu melalui olahraga atau punya waktu untuk beristirahat," kata Astrid dalam perbincangan dengan detikHealth.

Astrid menekankan, konflik memang tidak bisa dihindari. Tapi bagaimanapun, sempatkanlah meluangkan waktu untuk berdiam diri. Beribadah pun menurut Astrid bisa dimanfaatkan sebagai momen berdiam diri sekaligus menjernihkan pikiran.

"Dengan begitu, kita bisa berpikir bahwa memang hidup tuh anugerah dan patut disyukuri. Nah, hal-hal seperti itu bisa membantu emotional brain untuk istirahat dan lebih meregulasi emosi. Sehingga, orang tua bisa lebih positif saat berhadapan dengan anak," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.

Astrid mengingatkan, kekerasan bisa terjadi pada semua level masyarakat, baik mereka yang kurang mampu maupun berada. Misalnya pada mereka yang kurang mampu, kebutuhan dasar kerap menjadi konflik. Tapi bagi mereka yang berada, masalahnya bisa berupa anger management.

Astrid mengungkapkan, hal-hal yang bisa membantu seseorang mengontrol diri dan emosinya sehingga tidak kalap di antaranya selalu bersyukur setiap hari. Lalu, sediakan waktu untuk berdiam diri dan memikirkan hal-hal yang patut disyukuri.

"Kemudian berolahraga dan bertemanlah dengan orang-orang yang punya mindset positif. Karena pada orang yang marah-marah terus, punya masalah di anger management-nya, itu terdapat mindset negatif cukup banyak," pungkas Astrid. [mer-dtk]

Berita Lainnya

Index