Kereta di Iran Tabrakan 44 Tewas dan 103 Luka-luka

Kereta di Iran Tabrakan 44 Tewas dan 103 Luka-luka

Metroterkini.com - Sebanyak 44 orang tewas dan 103 luka-luka ketika sebuah kereta penumpang Iran bertabrakan dengan yang lain di salah satu stasiun sekitar 250 kilometer sebelah timur ibukota Teheran.

"Saya sedang tidur ketika kecelakaan itu terjadi. Saya pikir itu adalah serangan udara. Ketika saya membuka mata saya, ada darah di mana-mana," ujar seorang penumpang kepada televisi pemerintah, dilansir dari CNN, Sabtu (26/11).

Rekaman televisi negara menunjukkan empat gerbong tergelincir, dengan dua di antaranya terbakar. Juru bicara Bulan Sabit Merah Iran, Mostafa Mortazavi, mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran berusaha untuk mengendalikan kobaran api.

Departemen Kesehatan kemudian mengumumkan bahwa operasi penyelamatan telah selesai dan jumlah korban tewas terakhir adalah 44. Saat ini, penyelidikan penyebab kecelakaan di provinsi utara Semnan itu terus dilakukan.

Gubernur provinsi Semnan, Mohammad Reza Khabbaz mengatakan kepada televisi Iran, ternyata kereta memasuki stasiun Haft-Khan di pinggiran daerah Shahroud, dan menabrak kereta lain di sana.

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa kegagalan mekanis, mungkin disebabkan oleh cuaca dingin, dan memaksa kereta express yang beroperasi antara kota Tabriz dan Mashhad untuk berhenti (di Haft-Khan)," kata Khabbaz.

Gubernur Tabriz Rahim Shohratifar mengatakan kereta itu memiliki 400 penumpang. Tidak jelas berapa banyak penumpang berada di kereta stasioner. Sebelumnya dilaporkan bahwa 100 penumpang telah diselamatkan.

Kantor berita  Mehr mengatakan empat dari yang tewas adalah karyawan kereta api kapal kereta.

Untuk diketahui, jaringan rel di Iran berusia uzur, terimbas sanksi ekonomi yang diberlakukan atas program nuklirnya yang disengketakan. Hal itu membuat kesulitan untuk memodernisasi distribusi stok, dan menurunkan standar keselamatan.

Adapun sanksi itu dicabut pada Januari setelah Iran mencapai kesepakatan dengan pemangku kepentingan dunia untuk membatasi aktivitas nuklirnya. [cnn/na]

Berita Lainnya

Index