Metroterkini.com - Dukungan masyarakat kepada pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni terus bertambah. Sejumlah organisasi masyarakat yang ada di Jakarta pun bersatu membentuk Laskar Agus-Sylvi atau Laskar Asli.
Koordinator Laskar Asli Wilayah Jakarta Timur Dwi Astuti Wulandari mengatakan, persatuan antar-kelompok itu digagas oleh tim pemenangan Agus-Sylvi dari Partai Demokrat.
"Laskar Asli dibentuk atas dasar kebersamaan dan kesepakatan bersama. Kami percaya bahwa Mas Agus dan Mpok Sylvi mampu meraih hati masyarakat Jakarta. Dan saya yakin masyarakat kita pintar memilih pemimpinnya," tutur Dwi Astuti di Griya Aspirasi, Jalan Condet Raya, Jakarta Timur, Sabtu (15/10/2016).
Sejumlah relawan yang bersatu itu, lanjut dia, di antaranya Forum Komunikasi RT Jakarta Timur (FKRT), Forum Silaturahmi Majelis Taklim, Jaringan Pemilih Muda Jakarta (Jari Pemuda Jakarta) untuk Agus-Sylvi, Paguyuban Pelestari Budaya Betawi, Forum Silaturahmi Guru PAUD, dan elemen masyarakat lainnya.
"Semoga perjuangan kita untuk memenangkan Agus-Sylvi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta diridhoi Allah. Kita diberikan kemudahan, kekuatan, dan kemenangan pada Pilgub nanti," jelas Dwi Astuti.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI sekaligus Ketua Tim Pemenangan Agus-Sylvi yakni Nachrowi Ramli turut hadir dan memberikan motivasi kepada Laskar Asli dengan membuat yel-yel.
"Agus-Sylvi Menang. Insya Allah," ujar dia sambil menunjukkan jempol tangannya.
"Hari ini saya senang Laskar Asli terbentuk. Laskar Asli akan saya jadikan Tim Pemenangan Mas Agus dan Mpok Sylvi secara resmi di KPUD nanti," lanjut Nachrowi.
Cawagub DKI Sylviana Murni tidak ketinggalan menyambangi lokasi pembentukan tim Laskar Asli. Dia yang juga orang Betawi itu mengaku bersyukur dengan adanya gabungan tim pendukung tersebut.
"Hampir setiap hari kami mendapat dukungan yang cukup deras dari seluruh lapisan masyarakat. Doakan semoga terus dijaga kesehatan saya," ujar Sylvi.
Karena berada di kawasan Condet, dia pun sempat berjanji untuk menjadikan daerah tersebut sebagai kawasan ekowisata. "Penting untuk pelestarian budaya Betawi," tutup dia. [lp6]