Amril Minta KONI Evaluasi Atlet Takraw

Amril Minta KONI Evaluasi Atlet Takraw

Metroterkini.com - Era emas cabang olahraga Sepak Takraw Kabupaten Bengkalis sudah lama pupus, bahkan gaung sepak bola rotan itu pun sudah jarang terdengar. Padahal, era 80 an Sepak Takrau di Provinsi Riau bahkan Indonesia identik dengan Negeri Junjungan. 

Agar marwah Negeri Junjungan sebagai gudangnya atlet Sepak Takraw kembali ke tahtanya, Bupati Bengkalis meminta KONI Kabupaten Bengkalis melakukan evaluasi dan mencari akar permasalahannya mengapa prestasi Sepk Takraw Kabupaten Bengkalis merosot.

Permintaan ini disampaikan Amril Muknin dalam suasana santai dalam temu ramah dengan atlet PON Riau asal Kabupaten Bnegkalis di salah satu rumah makan khas Sunda di kawasan Jalan Citarum, Cihapit, Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (18/9/2016) kemarin.

Selain istri Kasmarni Amril, ikut mendampingi Amril dalam temu ramah tersebut, diantaranya Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bengkalis Syaukani Al Karim, Dandim 0303 Bengkalis Letkol Inf Rizal Faizal Helmi dan Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis Rustiyono.

Pada ajang olahraga terbesar empat tahunan di Indonesia itu, atlet-atlet asal Kabupaten Bengkalis ini menyumbang 5 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu untuk kontingen Riau.

Namun, 2 dari medali emas yang diperoleh itu tidak dihitung sebagai perolehan medali bagi Riau, karena merupakan cabang olahraga eksebisi atau yang dipertandingkan secara "tidak resmi". Yaitu dari cabang Muay Thai.

Meskipun merasa bangga dan mengapresiasi prestasi yang dicapai tersebut, Amril tetap berharap seluruh pengurus KONI Bengkalis bersama seluruh Pengurus Kabupaten Cabang Olahraga dan stakeholder terkait di daerah ini, untuk semakin intensif dan meningkatkan kualitas pembinaan.

“Lebih-lebih untuk cabang-cabang olahraga yang selama ini menjadi andalan dan identik dengan Kabupaten Bengkalis. Misalnya cabang Sepak Takraw,” pesan Amril kepada Ketua KONI Bengkalis.

Sebab, menurut Amril, khusus untuk cabang Sepak Takraw ini dalam beberapa tahun terakhir seakan ‘mati suri’. Tidak lagi menjadi cabang andalan dan dapat menorehkan prestasi yang membanggakan bagi daerah ini.

“Evaluasi dengan baik dan cari akar persoalannya mengapa bisa terjadi demikian. Lakukan pembinaan dan gelar berbagai pertandingan secara rutin untuk mencari bibit-bibit muda, sehingga bisa kembali berjaya,” imbuh Amril.

Menanggapi itu Syaukani mengatakan, meskipun hingga saat ini cabang Sepak Takraw ini di Bengkalis belum bisa kembali ke era keemasannya, namun berbagai upaya untuk itu terus dilakukan KONI dan Pengurus Kabupaten Sepak Takraw Bengkalis.

“Sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk itu, insya Allah menjelang akhir tahun 2016 ini, kita akan menggelar kejuaraan daerah dengan mengundang tim-tim terbaik dari luar Kabupaten Bengkalis,” terang Syaukani.

Meskipun belum dapat menyampaikan tanggal pasti pelaksanaannya, namun Ketua KONI Bengkalis yang juga dikenal sebagai politikus dan seniman ini menegaskan, kejuaraan tersebut akan dipusatkan di ibukota Kabupaten Bengkalis. [rdi]

Berita Lainnya

Index