FPJMB Siap Lakukan Mosi Tak Percaya ke DPRD Riau

FPJMB Siap Lakukan Mosi Tak Percaya ke DPRD Riau

Metroterkini.com- Jeritan rakyat, khususnya Forum Petani Dayun Maju Bersama (FPJMB) dibalik dugaan penyerobotan lahan oleh PT.Riau Andalan Pulp and Puper (RAPP) tak kunjung menandakan terang benderang. Warga merasa bahwa lahan yang diklaim oleh perusahaan Sukanto Tanoto menyatakan telah melaporkan kejadian tersebut kepada DPRD Provinsi Riau.

Hal itu disebutkan oleh Ketua Forum Petani Dayun Maju Bersama (FPDMB), M.Pakpahan ketika di kantor Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Riau kepada Metroterkini.com.

Diceritakannya, laporan itu diteruskan sekitar (05/09/2016). Meski begitu, hingga kini belum ada reaksi DPRD Provinsi Riau untuk memanggil perusahaan milik Sukanto Tanoto tersebut. Pasalnya, laporan itu disampaikan sekitar 3 pekan lalu kepada Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau, Manahara Manurung.

"Sudah ada hampir 3 minggu sejak surat kami masukan belum ada respon," ujarnya.

Ditegaskannya, meski belum ada upaya pemanggilan oleh DPRD Provinsi Riau, pihaknya berjanji akan mempertanyakan laporan tersebut. Bahkan, pihaknya mengancam akan menyatakan mosi tidak percaya terhadap DPRD Riau, jika laporannya tak kunjung ditindaklanjuti.

"Kalau tidak ada yang menampung dan menyambung lidah kita. Ya sama siapa lagi kita percaya. Perwakilan kita aja sudah tidak mau, apalagi orang lain (instansi)," katanya.

"Yang jelas dia di pilih untuk mewakili rakyat, tapi gak mau memperjuangkan hak-hak rakyat. Atau kurang percaya lah sama institusi tersebut,"cetusnya.

Untuk itu, pihaknya berharap agar DPRD Provinsi Riau segera menindaklanjuti laporan tersebut. Pasalnya, lahan itu merupakan sumber kehidupan nya.

"Jadi kami sangat mengharapkan DPRD Provinsi Riau betul-betul menjalankan aspirasi masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Manahara Manurung menyatakan masih menunggu perkembangan informasi dari masyarakat. Kala itu, dirinya pernah menyarankan agar persoalan tersebut diselesaikan dengan berkomunikasi terhadap PT.RAPP.

"Mereka kita arahkan dulu untuk berkomunikasi, tapi kalau tidak ada lagi kata mufakat diantara mereka maka kita lakukan Hearing dan kita panggil mereka,"katanya. [son]

Berita Lainnya

Index