Metroterkini.com - Pemprov Riau terus melakukan pembinaan atlit untuk mencapai prestasi dan memenuhi target pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX September 2016 di Jawa Barat. Berbagai persiapan yang dilakukan atlet Riau dan Pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga (cabor).
Untuk tahun 2016, pembinaan khusus dilakukan kepada atlet oleh KONI Riau berdasarkan kategori serta pemberian dana khusus, berdasarkan peluang sang atlet untuk meraih medali di PON Jabar. Baik medali emas, perak atau perunggu.
Berdasarkan kategori inilah besaran dana pembinaan khusus yang diterima atlet. Namun selain dana pembinaan khusus, ada dana lain yang juga akan didapat para atlet. Besaran dana ini juga berdasarkan kategori tersebut. Sedangkan untuk klasifikasi atlet sudah dilakukan bidang pembinaan prestasi KONI Riau.
"Dari berbagai persiapan itu yang telah kita lakukan adalah pendekatan pembiayaan dan itu sudah sesuai dengan program yang ada yakni uang pembinaan khusus untuk atlet kita transfer langsung ke rekening atlet," ujar Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau Emrizal Pakis, belum lama ini dalam rangka persiapan atlit PON Riau.
Untuk meningkatkan mutu olah raga dalam mengikuti PON Bandung Jawa Barat, biaya operasional latihan juga sudah disalurkan dan diberikan tiap bulan kepada para atlit untuk masing-masing cabor yang akan mengikut PON. Tidak hanya biaya operasional, para peserta juga mengikitu TC untuk 35 Cabor untuk mengontrol fisik para atlit.
"Selanjutnya tes kesehatan dan fisik atlet PON juga sudah dilakukan. Lalu Traning Camp (TC) 35 cabor juga sudah berjalan dilapangan," ucap Emrizal.
Tak hanya mengikuti serangkaian pembinaan, para atlit juga telah diberikan vitamin dan suplemen. "Vitamin dan suplemen sangat berguna untuk meningkatkan stamina atlet," papar Emrizal.
Persiapan atlit juga telah melakukan pembinaan khusus sejak Februari 2016 lalu dan mereka telah diberikan dana pembinaan khusus dalam rangka persiapan PON Bandung Jawa Barat.
Melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau telah bertekad untuk tidak lagi mempergunakan atlet dari luar daerah untuk memabawa nama harum Riau di ajang nasional, termasuk di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat mendatang, karena sejak awal Riau telah melakukan pembinaan kepada para atlit yang menghabiskan dana APBD yang jumlahnya tidak sedikit.
Ketua KONI Riau, Emrizal Pakis mengaku dalam PON 2016, Riau hanya menggunakan para atlet asli Riau hasil binaan sendiri. "Jadi kita tidak akan menggunakan atlet dari luar," ujarnya.
Pembinaan para atlet, tambah Emrizal terus dilakukan sejak jauh hari sebelumnya. "Usai PON 2012 lalu kita telah mencari bibit-bibit olahraga dan melakukan pembinaan-pembinaan terhadap mereka," ungkapnya.
Tujuanya agar PON 2016 di Bandung Jawa Barat, Riau tidak perlu mendatangkan atlet dari luar, tapi cukup dengan menggunakan atlet asli Riau. Sebab di Riau sendiri banyak terdapat bibit-bibit olahraga yang potensial untuk dibina dan dikembangkan.
Untuk itu sejak awal para atlet Riau telah mendapatkan pembinaan secara intensif di beberapa lembaga pembinaan olahraga, seperti di PPLP, PPLM, dan SMA Olahraga. Selain itu masing-masing cabang olahraga untuk melakukan pembinaan.
Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman berjanji akan terus memberikan dukungan maupun doa, Andi berharap kedatangannya langsung ke Jabar dapat membangkitkan semangat 336 atlet Riau yang tengah berjuang mengukir prestasi. Untuk saat ini atlet Riau termasuk 10 besar perolehan medali di PON Bandung Jawa Barat.
Sebelumnya, kontingen Riau berhasil mengantongi satu medali emas, satu medali perak dan satu medali perunggu. Yang mana, medali perak dan perunggu dipersembahkan oleh Azzahra Permatahani yang turun dinomor 200 meter gaya ganti dan 400 meter gaya bebas.
Sementara, medali emas dipersembahkan oleh Anandia Treciel Vannesae Evato melalui cabang olahraga perenang putri dengan tercepat di nomor 100 meter gaya dada dengan catatan waktu 1 menit 11: 89 detik.
"Perjalanan masih panjang. Cabor lain harus semangat. Jadikan yang sudah diperoleh atlet lain menjadi motivasi dan jangan cepat berpuas diri," tutur Andi. [adv-humas]